EUPHORIA PULANG KAMPUNG

Saya sambung cerita yang kemarin ya...
masih seputar euphoria perpulangan saya dari Malaysia ke Indonesia sebagai TKI. Hahaaa...

Alhamdulillah, kelancaran proses saya di airport Penang tidak lain adalah Kuasa-Nya.

Diawali pada pukul 06.15 am, dan tiba di airport pukul 06.55 am. Kemudian saya menunggu om supir yang membawa saya tadi di tempat saya diturunkan sementara dia memarkirkan mobilnya sampai dia sendiri yang memanggil saya. Lalu semua proses untuk check in sudah dia lakukan, saya hanya mengikuti arahan yang dia beri. Semua beres.

Sebelum dia pergi meninggalkan saya, dia memfoto saya dan berkata “untuk bukti, bagi hantar gambar untuk agent.” Yach... mau gak mau ya harus difoto meskipun terasa malu banget. Dan dia berpesan lagi “nanti pukul 9 kamu masuk kat jalan tu”. Sambil menunjuk arah yang dimaksud. Oke, masuk ke ruangan immigration. Jam di HP baru menunjukkan pukul 07.30 am. Dan saya tidak tahu mau kemana. Karena terasa lapar, saya memutuskan untuk sarapan dengan KFC (ayamnya doang, karena KFC di sini nasinya, nasi lemak.) dan itu pun tidak boleh beli satu, minimal beli dua. Mm... ribet ya. Satu aja saya tidak habis apalagi beli 2. Mau tidak mau terpaksa saya beli juga. Dan satunya lagi saya bungkus bawa pulang ke Indonesia. Heheheee... kenapa memilih KFC. Karena di bandara tidak ada nasi lemak, lontong, dan lain-lain.

Tiba lah jarum jam ditangan saya menunjukkan pukul 9 kurang beberapa menit, dan saya melihat banyak orang-orang sudah bersiap masuk ke jalur immigration, jadi saya pun ikut-ikutan dengan mereka yang tidak tahu mau kemana. Perlahan-lahan saya mengikuti antrian dengan tas ransel seberat 6kg, yang membuat saya ingin berlari cepat sampai di tempat duduk. Jadi pelajran yang bisa saya ambil adalah saat pulang lagi jangan banyak bawaan di dalam tas yang ingin dibawa ke kabin. Ribet cuy. Setelah dapat giliran, saya berikan passport dan tiket saya kepada petugas. Dan Alhamdulillah tidak ada banyak pertanyaan dan dipersulit seperti apa yang diomongin teman saya (mantan TKI), dia blg “nanti pilih laki-laki aja petugasnya, gak banyak cingcong.” Well, bagi saya sama saja. Laki-laki atau perempuan tidak masalah, malah mereka tidak meminta surat jalan seperti yang di jelaskan teman ataupun agent. Jadi, surat jalan itu tak berguna. Kezel..!

Step by step saya lalui sendiri dengan sedikit kebingungan. Yang saya bingungkan adalah saat masuk ke ruang immigration saya lihat tidak ada jalan masuk untuk antrian, jadi saya pikir “oh, mungkin salah kali, bukan yang ini jalan masuknya.” Jadi saya putar balik dan membaca papan petunjuk. Nah, loh. Bener kok, tempat yang tadi. Tapi kok nggak ada jalan masuknya, dalam hati saya. Lalu saya melihat dua bule (brazil) di depan saya masuk ke line merah itu. Ya Allah...mata, oh mata. Nggak bisa bekerja sama. Kan jadi seperti orang bodo mondar mandir cari jalan untuk masuk ke antrian. Hehehe...

Well.... akhirnya saya bisa duduk manis di ruang tunggu keberangkatan. Sembari menghabiskan waktu sebelum take off, biasa lah ya kan, selfie dan membandinngkan tentunya. Yang jelas terlihat sih, airport Medan lebih besar dan keren dibandingkan Penang.

Fii amanillah caca.... perpulangan pertama dari Malaysia.


Oya, kepulangan saya ini tidak diketahui oleh orangtua saya loh. Jadi saya mau kasi kejutan gitu. Yach, otomatis tidak ada yang jemput di Kualanamu. Sudah biasa sih, kemarin juga seperti itu. Waktu dari Batam, saat Mama sakit, jadi saya pulang tiba-tiba. Kebahagian ketemu keluarga setelah beberapa bulan tidak ketemu tuh, rasanya sesuatu banget.


Meskipun nanti setelah berdiam di rumah beberapa minggu sudah terasa bosan lagi. Memang seperti itu. Jadi jalani saja. Dan memang, saya pulang itu, selain karena keluarga, saya ingin istrihat lebih banyak saja. Karena sudah lelah rasanya bekerja siang dan malam. Dan ini pun sudah terasa bosan. 

Ya Allah, berikan hamba ini kesabaran dalam menjalani aktivitas hamba di dunia ini. Hingga pada saatnya nanti Engkau memanggil hamba kembali pada tempat yang sebenarnya. Dan panggil lah hamba ketika hamba dalam iman yang kokoh, kuat dan tinggi. Matikan hamba dalam keadaan meng-ingat Mu, ya Allah. Aamiin...



Batu kawan, 7 Feb., 19
Penang, Malaysia

0 Response to "EUPHORIA PULANG KAMPUNG"

Post a Comment

silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel