CARA MENANAM MINDSET YANG BENAR

Sebelum menjadi pribadi yang lebih matang –secara pemikiran- tentu kita akan melewati ujian dan kejadian yang membuat kita semakin matang dalam berpikir dan bersikap.

Maksudnya, coba bandingkan diri kita ketika umur belasan tahun dengan puluhan tahun. Contohnya saat kamu yang sekarang mencapai usia 20 tahun ke atas, kamu bandingkan dengan kamu yang dulu masih duduk dibangku SMP. Secara tidak sadar perubahan terus meningkat bukan? Entah itu dalam kebaikan atau dalam keburukan adalah pilihan kamu sendiri.

Yah, ini lah hidup.

Hidup adalah tentang berprosesnya diri kita menjadi apa yang dipilih. Hidup adalah tempat dimana kita mengumpulkan bekal untuk dibawa ke kampung akhirat nanti. Hidup itu pada hakikatnya adalah sandiwara atas scenario Allah yang Mahahebat.

Allah Mahatahu kamu, akankah masuk ke dalam golongan kanan ataukah bergabung dengan golongan kiri. Namun Allah tidak menetapkan secara mutlak atas diri kita. Allah itu Mahabaik, Ia membiarkan kita menentukan pilihan itu, sebab Allah sudah memberikan akal yang sehat dan hati yang lembut. Hanya tinggal kita olah saja.

Akal dan hati adalah organ yang sangat terpenting dan berperan penting dalam diri kita. Karenanya kita menjadi pribadi yang berbeda-beda. Dan apa yang kita tanamkan kepadanya adalah cerminan yang akan kita pantulkan kepada mereka yang melihat kita.

Setiap orang terlahir berbeda. Setiap orang juga memiliki isi kepala dan hati yang berbeda. Meskipun demikian, dua pilihan dalam hidup ini akan selalu sama, dengan porsi yang sama, namun dengan cara yang berbeda. Pilihan itu ialah menjadi golongan kanan (yaitu orang-orang yang Allah beri kenikmatan ibadah, dll) atau menjadi golongan kiri (yaitu orang-orang yang telah Allah tutup mata, hati dan telinganya untuk menerima kebaikan).

Pilihan itu ada pada diri kita. Gunakan akal dan hati untuk menentukan apa yang akan merubah kehidupan kita menjadi lebih baik. Tentu untuk kebaikan akhirat. Sebab, akhirat adalah kampung halaman kita yang sebenarnya. Di sanalah kita akan menikmati segala yang telah kita upayakan di dunia. Bukan sebaliknya.

Sesungguhnya, bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa, dunia adalah penjara bagi dirinya, dan ladang yang harus ia tanam dengan bibit-bibit ketaatan ibadah kepada Allah. Sedangkan bagi mereka yang mementingkan kehidupan dunia, maka dunia adalah syurga dan tujuan untuk mendapatkan kehormatan dan penghargaan dari manusia.

Semoga Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang–orang yang beriman dan bertaqwa.

Aamiin....