KEAJAIBAN DO'A DIWAKTU MUSTAJAB
Assalamualaikum....
MEMAHAMI BUKAN MENURUTI
Tak ada alasan untuk menolak, tak ada kata yang tepat untuk bilang tidak. Bukankah ini yang saya pinta?
Rasanya do’a saya seperti anak panah yang berlari kencang, lalu tepat pada sasaran. Maha Suci Allah dengan segala kekuasaanNya.
Saya pernah mendengar suatu riwayat yang mengatakan bahwa ada beberapa waktu-waktu mustajab untuk berdo’a; pada sujud terakhir, ketika hujan turun, hari jum’at, orang yang sedang melakukan safar, orang teraniaya, orang yang berpuasa, antara azan dan iqomah, ketika berbuka puasa, dan sebagainya. Dan saat Ramadhan tiba, adalah moment yang saya tunggu-tunggu untuk mewujudkan do’a-do’a yang ingin saya utarakan dan dicapai dalam waktu dekat ini. Saya bertekat untuk lebih mengencangkan do’a-do’a saya dan lebih berusaha sebaik mungkin dari yang sebelumnnya. Agar Allah melihat kesungguhan ikhtiar yang saya kerjakan.
Satu diantaranya do’a itu sekarang Allah kabulkan. Jadi, kenapa saya harus mencari-cari alasan untuk menolak kehadiran yang telah Allah tetapkan? Bukankah ini yang saya tunggu?
Meskipun saya tidak menargetkan dia ataukah dia yang datang lebih dulu, asalkan dia berani berhadapan dengan kedua orangtua saya dan berkomitmen dengan niatnya, itulah yang saya pertahankan. Dan tak lupa pula meminta dia yang terbaik menurut penilaian-Nya, juga pilihan-Nya yang Mahatahu untuk melengkapi kekurangan saya.
Jadi teringat perkataan teman saya. Kurang lebih dia bilang begini, “Mungkin Allah belum hadirkan jodoh buat kita, karena Allah tahu kita belum siap dan butuh. Suatu saat Allah akan hadirkan dia yang tepat disaat kita benar-benar siap dan butuh.”
Dan kini, Allah hadikan dia. Mungkinkah artinya sekarang saya sudah siap dan butuh?
Saya rasa, lebih tepatnya, sekarang saya memahami arti jodoh yang sesungguhnya. Lebih tepatnya, saya paham dengan tujuan saya membutuhkan jodoh (baca; pasangan). Lebih tepatnya, saya tahu arah yang ingin saya tuju bersama jodoh saya.
Mungkin, inilah saatnya Allah memberikan dia untuk saya. Bukan karena saya siap, tetapi karena saya sudah memahami dan tahu tujuan yang ingin saya cari bersamanya.
Artinya, kata 'siap' itu tidak akan pernah ada bila kita belum memahami tujuan kedepan seperti apa, dan bagaimana. Pun kita juga dituntut untuk memahami, bukan sekedar menginginkan atau ikut-ikutan. Pahamilah makna apa yang kita pinta, pahami tujuannya, dan pahami apa yang ingin kita lakukan setelah mendapatkannya agar tujuan yang kita pahami tercapai.
Oleh karenanya, Allah telah memberikan kita akal dan hati. Ialah akal untuk memahami apa yang hati inginkan. Bukan akal yang harus menuruti hati yang penuh hawa nafsu.
Ialah akal harus lebih bijak menilai dan mengeksekusi pilihan (baca;keinginan-keingingan) yang hati rasakan.
Ialah akal untuk mengontrol dan membimbing hati. Seperti kehadiranmu untuk mengontrol dan membimbing saya dari sifat-sifat buruk.
Benarlah!
Bahwa wanita selalu mengikuti hatinya, sedangkan lelaki selalu menggunakan akalnya.
Masya Allah.....
Subhanallah....
Dua hal yang telah berpasangan sejak lama pada diri kita, yaitu AKAL & HATI. Dua benda yang telah bersemayam dalam diri, namun Allah condongkan kadarnya pada setiap jenis pribadi. Yaitu wanita lebih condong kepada hatinya dan lelaki lebih condong kepada akalnya. Kemudian Allah menyatukan keduanya.
Allahu Akbar.....
Oleh sebab itu, pertemuan artinya menyempurnakan.
Bersama artinya melengkapi. Bersatu artinya utuh.
Berjodoh artinya saya dan kamu.
Semoga kita semua dapat memahami segalanya. Bukan hanya menuruti hati yang kadangkala terbawa dunia.
Bukan mencari, tetapi berbenah diri.
Bukan jalan sana-sini mencari lelaki,
tetapi perbaiki diri dan menjaga hati.
Penang, 12 Jun., 19
Bandar Cassia.
0 Response to "KEAJAIBAN DO'A DIWAKTU MUSTAJAB"
Post a Comment
silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys