Book Review -Menggapai Mimpi Bersama Pasangan Hidup
PhD Parents’ Story
Menggapai Mimpi Bersama Pasangan Hidup
Assalamualaikum readers...
Gimana kabarnya?
Semoga imannya masih tetap terjaga dan istiqomah terus ya...
Makan kuaci
Sambil makan nasi
Saya posting lagi
Book review yang memikat hati. Ceileee....
Ehm...
Kali ini saya ingin mengulas sedikit dari buku yang berjudul “PhD Parents’ Story” karya Ario Mumammad. Beliau adalah seorang sastrawan sejak 2007, berasal dari Halmahera Utara yang sekarang sedang bertugas sebagai peneliti Postdoctoraldi School of Earth Science, Universitas of Bristol setelah menempuh pendidikan S3 di Universitas of Bristol, Inggris pada tahun 2018. Lebih singkatnya sih, beliau adalah seorang peneliti riset dalam bidang bencana tsunami dan gempa (saya baru tahu sih, kalau ada jurusan itu. Hehee...).
Dan saya juga baru tahu dengan beliau beberapa bulan terakhir, dengan ketidak sengajaan saya membaca caption di postingan IG beliau @ario_muhammad87. Pertama kali saya baca tulisan-tulisan IG tsb, saya langsung tertarik untuk menekan button“follow”. Singkat cerita, sampailah pada titik dimana saya jatuh cinta dengan buku ini dengan segala kisi-kisi yang beliau paparkan di caption IGnya. Kemudian buku ini menjadi daftar bacaan saya ditahun 2019.
Pertama kali saat melihat cover buku PhD Parents’ Story ini, mata saya sudah disuguhkkan dengan warna suci, yaitu putih. Ditambah dengan foto keluarga beliau tentunya. Lantas memberikan kesan kepada pembaca –khususnya saya –bahwa buku ini pasti memberikan ilmu tentang rumah tangga. Ehm, persiapan ya, kan. Lalu beliau men-deskripsikan lagi di bawah judulnya “menggapai mimpi bersama pasangan hidup”. Hmm...makin klepek-klepekdah, penasaran saya.
Coverdan judulnya saja sudah bikin baper. Pasti dalamnya jauh lebih membuat baper lagi.
Buku PhD Parents’ Story ini adalah karya beliau yang kelima, setelah berhasil menerbitkan beberapa karyanya yang berjudul Notes from England (2017), Inspirasi dari tanah Eropa (2016), Novel Islammu adalah maharku (2015), dan sebuah memori perjalanan hidupnya di Taiwan dalam buku Notes of 1000 days in Taiwan.
Buku ini terdiri dari beberapa bab; MEMILIH PASANGAN HIDUP, PERJUANGAN PEREMPUAN SEMESTA, DUNIA PARENTING, BELAJAR DARI MEREKA. Yang kemudian terdiri dari beberapa sub-sub bab menarik. Nanti saya rangkum ya, sebagai pengingat buat saya juga jika kelak saya sudah lupa tentang hal-hal penting yang telah saya baca.
Di dalam buku karya Mas Ario Muhammad ini banyak sekali pembelajaran yang bisa kita ambil. Belaiu memaparkan berbagai kisah-kisah orang hebat dari belahan Negara lain, termasuk Negara Indonesia yang diwakili oleh kisah beliau bersama istrinya dari awal perkenalan, proses keseriusan menuju halal, hingga perjuangan berat memiliki dua anak sambil menuntaskan kewajiban sebagai penuntut ilmu.
Wah, luar biasa dech, kalian wajib baca.!
Dibagian isi;
- Bab pertama; MEMILIH PASANGAN HIDUP.
- Pernikahan adalah tentang dua orang yang sekufu; seperti Rasulullah saw dengan Khadijah ra. Mereka mempersiapkan diri jauh sebelum jodoh mempertemukan mereka. Sehingga jika sudah sama-sama siap, Allah lah yang menuntun keduanya untuk bersatu. Memilih pasangan yang seimbang akan menjada kualitas pernikahan menjadi lebih langgeng[1].
- Pasangan hidupmu adalah pendukung terbaikmu; “Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkanku ketika orang-orang mendustakanku dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-otang tidak memberiku apa-apa. Dan Allah memberikan anak kepadaku darinya bukan dari wanita lain[2].”
- Faktor pendukung kesuksesan pasangan; kuncinya adalah karakter penuh kesadaran dari sang istri untuk mendukung suaminya. Pasangan hidup kita adalah partner kita dalam meraih kesuksesan.
- Menetukan kriteria; bukan tinggikan kriteriamu, tetapi pantaskan dirimu. Utamakan agama dan karakter.
- Memiliki visi misi yang sama, membutuhkan perencanaan yang matang, saling terbuka dan percaya, menjadi sahabat sekaligus partner kerja.
- Bab kedua; PERJUANGAN PEREMPUAN SEMESTA. Bagian ini menceritakan perjalanan perempuan-perempuan hebat yang berjuang mempertahankan identitas sebagai muslim. Tinggal dillingkungan sebagai kaum minoritas, menuntut ilmu hingga s3 di Inggris sambil membersamai keluarga. Mereka lakukan demi memperllihatkan kepada dunia bahwa, perempuan muslim tidak bodoh, tidak terkekang dan tidak tertinggal dari wanita barat modern.
- Bab ketiga; DUNIA PARENTING. “don’t worry that children never listen to you; worry that they are always watching you.” (Robert Fulghum).
- Jangan menjadi Ibu yang “cacat” maksudnya mereka harus tahu bagaimana caranya mendisiplinkan anak ketika mereka berulah, tahu bagaimana berkomunikasi dengan baik kpd anak-anak, juga mengerti membentuk karakter-karakter yang baik dan bisa menjadi sumber terciptanya generasi-generasi tangguh yang berkualitas.
- Harus ada kerjasama yang baik antara Ayah dan Ibu. Adanya diskusi dalam setiap persoalan
- Harus ada aturan yang jelas di rumah
- Disiplin melakukan reward and punishment
- Membentuk karakter pantang menyerah
- Semangat membangun kerja keras dalam keluarga
- Membangun mindset yang benar pada anak (belajar Growth mindset)
- Tananmkan smart vs hard working
- Bab keempat; BELAJAR DARI MEREKA. Anak kecil adalah sumber belajar yang baik, karena mereka sangat jujur dengan diri mereka sendiri. Bagian ini menceritakan perjalanan anak beliau, Muhammad Deliang Al-Farabi si jenius matematika. Masya Allah. Ada juga kisah teman-teman sekolahnya yang memiliki kemampuan dan kecerdasan masing-masing. Seru dech.
Nah, itu sedikit ulasan dari isi buku PhD Parents Story-nya.
FYI:
Jadi, jika ingin meraih kesuksesan, kuncinya adalah belajarlah manajemen waktu dengan baik. Seperti;
· Tidur yang cukup (6-8 jam)
· Olahraga yang teratur (min tiga kali seminggu setiap sesi min sejam)
· Hiburan yang memadai
· Asupan makanan yang baik
Dan terlabih harus jaga fokus saat melakukan sesuatu, agar tak banyak membuang waktu yang tak penting.
Penang, 02 March 2019
0 Response to "Book Review -Menggapai Mimpi Bersama Pasangan Hidup"
Post a Comment
silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys