KENANGAN BAHAGIA HINGGA KENANGAN BURUK MASA SMA

Assalamualaikum.... masih sambungan cerita nostalgia masa SMA

TRAGEDI ULANGTAHUN PALING BERKESAN

Meskipun saya orang yang tidak bergaul dengan teman sekelas dan peduli dengan mereka. Setidaknya mereka mengenal saya bagian dari kelas mereka.

Pada kelas XI, saya mendapatkan kejutan dan bullyan spesial. Mulanya, saat selesai olahraga. Saya bersantai di kelas. Sedangkan yang lain keluar untuk jajan. Tiba-tiba masuklah teman lelaki (setengah wanita) yang bilang dari depan pintu, “Pak, ini caca pakai sepatu balet lagi pak.”

Saya tidak tahu, apakah guru di sana memang ada atau tidak. Tapi pada saat itu saya memang takut, dengan guru yang suka merazia saya. Dan lucunya, saya penakut, dan bernyali kecil, tetapi murid yang tidak taat aturan. Anehkan.

Jadi setelah si A yang berkata itu, saya memohon jangan adukan kepada guru. Tetapi tidak dihiraukannya. Ditambah dengan gengnya yang ikut-ikutan. Jadilah, saya menangis dengan menundukkan kepala di atas meja. Saya nangis, namun mereka malah senang dan tertawa. Kemudian si A mengambil sepatu saya dengan cara menarik sepatu saya dari bawah meja. Sontak saya mengejarnya keluar dengan deraian air mata (tetapi mengejarnya hanya sampai pintu kelas, sebab malu dilihat oleh kelas depan (kelas 3). Lalu duduk kembali sambil menutup wajah dan menempelkan di atas meja.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba ada yang menaruh sesuatu di atas kepala saya. Takut dikerjain lagi. Saya mengangkat kepala saya, dan ternyata.... kalung terbuat dari tali pelastik hitam yang digantungi dengan permen dan jajanan lainnya. Barulah mereka berkata, “Happy B’day to u....happy B’day to u...” Si A meminta maaf yang diikuti dengan teman lainnya.

Wahh.....itu hadiah spesial yang paling berkesan masa SMA. Meskipun dibuat nangis terlebih dahulu, ternyata mereka mengingat ulang tahun saya. Itu yang paling membuat saya terharu.

BEBERAPA KENANGAN

Setelah di kelas XI itu dengan kejutan ulang tahun saya (yang saya tidak tahu) mereka ingat ulang tahun saya dari siapa.

Berlanjutlah hari-hari berikutnya dengan biasa saja. Tidak ada yang spesial di sana. Teman-teman akrab saya pun juga tidak banyak. Malah masa SMA itu saya tidak tahu mana sahabat yang dapat dipercaya, mana teman yang hanya ada disaat maunya saja, atau teman yang hanya formalitas saja.

Seperti yang saya katakan pada tulisan sebelumnya. Masa SMA itu tidak menyenangkan, tidak seasyik yang mereka elu-elukan, tidak seiindah mereka yang menikmati masa-masa itu.

Namun, hal menyenangkan di sana adalah cerita di atas. Itulah yang paling bahagia. Selebihnya... ya begitu lah.

Kalau diingat-ingat kembali, masa SMA saya memang cukup payah. Kalau boleh mengulang masa SMA itu, saya hanya ingin belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan beasiswa keluar negeri, Turki. Tapi sayang, hanya hayalan. Yang ada hanya keluhan dan omelan dalam hati, atas ketidaknyamanan saya bersekolah di sana.

Jadi, tragedi yang terjadi di sana adalah kejadian yang selalu membuat mereka mentertawakan saya.

Pertama; kejadian memalukan itu, ayah yang marah-marah kepada guru saya terkait masalah HP (ceritanya di sini).
Kedua; yang menyebalkan ialah, pengeroyokan kakak kelas di kantin. Keroyokan dalam arti mereka menutupi jalan keluar saya dari kantin, ada yang membuat lelucon tentang saya, dan menendang sepatu saya.
Ketiga; saya ditertawakan oleh teman-teman karena saya menyeruduk pantat orang. Ceritanya gini; saat jam pulang sekolah, pasti jalan menuju gerbang sekolah padat dan ramai kan? Nah, pada saat itu saya berjalan di belakang lelaki yang cukup tinggi (saya lupa orangnya). Dan tiba-tiba kaki saya di jegal. Auto jalan saya pun tidak terkontrol. Karena saya ingin menyeimbangkan badan agar tidak terjatuh, alhasil kepala saya menyeruduk pantat orang yang di depan saya. Dan itu sungguh memalukan.
Keempat; kejadiannya dengan yang di atas. Penjegalan kaki. Saya tidak tahu siapa yang suka melakukan itu pada saya, karena pada saat itu saya memang tidak peduli dengan siapa pun. Kejadiannya saat upacara bendera. Kebetulan, pada saat itu, saya datang terlambat, dan berlari ke lapangan melewati barisan kakak kelas dari belakang barisan mereka. Tiba-tiba kaki saya tersandung, dan hampir terjatuh. Tetapi saat saya lihat ke belakang, tidak ada akar atau pun batu, atau apa pun yang membuat saya tersandung. Yang saya lihat, mereka mentertawakan saya.
Kelima; saat mencoba bolos dari sekolah, saya dan beberapa teman mencoba kabur, saat di sekolah mengadakan acara (lupa) tapi saat itu memang tidak sedang belajar. Namun tidak dibolehkan pulang. Jadi kami memutuskan kabur, dengan cara melompat tembok yang ada di belakang kelas kami paling belakang, yang kebetulan juga tembok sekolah kami bersebelahan dengan SMK 1. Singkat cerita, saat kami melemparkan tas kami keluar tembok terlebih dahulu, dan berikutnya kami yang melompat. Tiba-tiba, tas kami hilang. Tas kami semua menghilang sebelum kami berhasil melompat keluar. Dan ternyata tas kami diambil oleh security SMK 1 dan mengancam kami untuk mengadukan hal ini kepada kepala sekolah. Aotu kami pucat dan ketakutan, dan akhirnya kami memohon untuk tidak mengadukan hal tersebut, dan Alhamdulillah kami di maafkan. (oh ya, saat nego dengan security SMK itu kami berbicara masih berada di tembok perbatasan sekolah kami dengannya). Dan cara mengambil tas kami adalah saya dan satu orang teman meminta izin ke security sekolah kami dengan alasan mengambil (sesuatu di rumah) kebetulan memang rumah teman saya memang daerah situ. Singkat cerita, kami diizinkan keluar, dan kami bergegas menemui security SMK1 itu dan mengambil tas kami kembali. Setelah itu, tas-tas kami itu saya lemparkan kembali dari tembok tadi, yang telah ditunggu oleh teman yang lain.

Begitulah... kisah malang saya di masa SMA. Hanya ingin mengabadikan kisah malang itu, agar kelak ketika saya sudah tua, saya ingin mengenang masa-masa yang mungkin terlupakan. Dan kisah ini juga akan dibaca oleh anak-anak saya kelak, ketika saya sudah tua atau pun tiada.

Langkat, 17 Agustus 2019