AMALAN YANG LEBIH DICINTAI RASULULLAH ﷺ DIBANDINGKAN AMALAN SUNNAH LAINNYA
TULISAN INI UNTUK PENGINGAT DIRI SENDIRI, KHUSUSNYA. DAN SEMOGA MEMBAWA KEBAIKAN PADA YANG MEMBACA, PADA UMUMNYA.
Perkara ibadah, tentu apa yang telah tertera di Al-Qur’an adalah pekara wajib; shalat, puasa, zakat dan haji bila mampu. Ada pula sebagai adab dan anjuran (meminta izin sebelum masuk ke rumah orang lain, bersedekah, berbuat baik kepada orang miskin dan anak yatim. Hal itu adalah perintah langsung dari Sang Maha Tinggi, Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Selain itu, ada juga yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, yang merupakan amalan yang berlebel ‘Sunnah’ yaitu dikerjakan berpahala, namun jika ditinggalkan tidak berdosa.
Dalam pekara sunnah ini, bukan berarti kita menganggapnya hanya sekedar amalan tambahan, atau amalan bila diperlukan. Melainkan sebuah amalan yang bila terus menerus dilaksakan, maka akan melahirkan kebiasaan dan kenikmatan luar biasa serta imbalan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, juga berlipat ganda. Terlepas dari itu semua, tentulah yang kita cari adalah ridho-Nya dan keberkahan hidup dari-Nya.
Firman Allah; Al-Isra’ [17]: 23-24
“Dan Tuhanmu memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemelliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah medidik aku waktu kecil.’”
Jelaslah jika amalan yang paling ditekankan Allah (di dalam Al-Qur’an) adalah berbaikti kepada kedua orangtua. Begitu juga dengan anjuran sunnah dari Rasulullah. Seperti hadits berikut:
Diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Ibnu Umar r.a. ‘Berbaktilah kepada orangtua kalian, niscaya anak-anak kalian berbakti kepada kalian. Jagalah kehormatan istri orang lain, niscaya istri kalian terjaga kehormatannya.”
Adapun amalan yang terhalang jika bersanding dengan amalan berbakti kepada kedua orangtua adalah sebagai berikut:
1. Berjihad di jalan Allah. Diriwayatkan oleh Al-Hakim, bahwasanya Jahimah r.a. datang kepada Nabi ﷺ dan berkata, “Sesungguhnya aku ingin pergi berperang. Aku datang untuk bermusyawarah dengan engkau.” Beliau bersabda, “Apakah kamu masih memiliki ibu?” Dia menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Bernaktilah kepada ibumu, karena sesungguhnya surge itu berada di bawah telapak kakinya.”
2. Berbuat baik kepada istri atau teman-teman. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan At-Timidzi dari Ibnu Umar r.a bahwa ia berkata: Aku memiliki seorang istri yang sangat aku cintai. Tetapi, Umar tidak menyukainya. Dia katakana kepadaku, “Ceraikanlah istrimu!” Tetapi, aku menolak. Umar r.a lantas mendatangi Nabi ﷺ dan menceritakan hal itu. Nabi ﷺ bersabda kepadaku, “Ceraikanlah istrimu!”
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan An-Nasa’i, dari Aisyah r.a bahwa ia berkata: Aku bertanya kepada Nabi ﷺ, “Siapa orang yang memiliki hak paling besar terhadap seseorang wanita?” Beliau menjawab, “Suaminya.” Aku bertanya lagi, “Kalau laki-laki?” Beliau menjawab, “Ibunya.”
3. Ibadah Haji. Dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah ﷺ bersabda, “Untuk seseorang budak sahaya yang saleh ada dua pahala.” Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah berada di tangan-Nya, kalau bukan karena jihad di jalan Allah, ibadah haji dan berbakti kepada ibuku, tentu aku ingin meninggal dalam keadaan sebagai bidak sahaya.” Perawi mengatakan “Kami dengar bahwa Abu hurairah tidak melaksanakan ibadah haji karena mengurus ibunya sampai meninggal dunia.”
4. Ibadah sunnah. Diriwayatkan oleh bukhhari dan muslim, dari abu hurairah yang diriwayatkan secara marfu’: Juraij adalah seorang yang banyak beribadah. Dia mendirikan kuil dan menetap di sana. Ibunya datang dan memanggilnya, “Hai Juraij.” Dia berkata, “Ya Allah, ibuku dan shalatku (mana yang aku pilih).” Maka dia memilih untuk meneruskan shalatnya. Setelah tiga hari dan sang ibu sudah memanggilnya sebanyak tiga kali, sang ibu berdoa, “Ya Allah, jangan Engkau matikan dia sampi Engkau menghinakannya dengan wanita-wanita bejat.” Lalu Bani Israil membicarakan juraij dan menjebaknya dengan seroang wanita, namun Juraij tidak tergoda. Kemudian wanita itu membuat fitnah kepada Juraij, bahwa anak yang ia lahirkan adalah anak juraij. Lalu penduduk Bani Israil pun menghancurkan tempat ibadahnya dan memukuli juraij. Oleh sebab itu, menjawab panggilan ibu lebih utama dibandingkan mengerjakan amalan sunnah lainnya.
5. Hijrah di jalan Allah. Dari Abdullah bin ‘Amr r.a: seseorang menghadap Nabi ﷺ dan berkata, “Sesungguhnya aku datang berbai’at kepadamu untuk hijrah dan aku meninggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis.” Beliau bersabda, “ Pulanglah dan buatlah mereka berdua tertawa seperti engkau telah membuat mereka menangis.” Diriwayatkan oleh al-Hakim
Dan adapun contoh bakti Rasulullah ﷺ kepada kedua orangtua beliau sebagai berikut:
Diriwayatkan oleh abu Dawud dari Umar bin As-Saa-ib r.a; “Bahwasanya Rasulullah ﷺ pada suatu hari duduk. Kemudian bapak susu beliau datang. Beliau menggelar setengah selendang beliau untuk duduk si bapak tersebut. Kemudian ibu susu beliau datang. Beliau menggelar stengah selendang beliau yang lain untuk duduk san ibu. Kemudian saudara susu beliau datang. Rasulullah ﷺ berdiri dan mendudukkannya di hadapan beliau.”
Demikiankah beberapa amalan yang terhalang jika dibandingkan dengan amalan berbakti kepada kedua orangtua. Artinya, amalan yang utama ialah berbakti kepada kedua orangtua.
Semoga kita dapat menjadi anak-anak yang berbakti kepada kedua orangtua dan memberikan kebahagian semasa hidup mereka serta memberikan hadiah doa (bacaan ayat suci Al-Qur’an) kepada mereka yang telah tiada.
Aceh-Bireuen, 2019-12-21
0 Response to "AMALAN YANG LEBIH DICINTAI RASULULLAH ﷺ DIBANDINGKAN AMALAN SUNNAH LAINNYA "
Post a Comment
silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys