TIPS MENYIAPKAN MPASI ANTI RIBET & KIAT-KIAT UNTUK MELEWATI GTM PADA ANAK

Hai moms.... sudah baca Part sebelumnya. Jika belum, boleh klik di sini ya.

Huuaaaa.... rasanya saya mau jungkir balik dulu. Mau salto-salto di trampolin untuk masa yang sudah saya lewati dengan segala emosi, puluhan keringat, dan beragam cobaan yang Allah hadirkan saat membersamai Babang Z di masa MP-ASI nya.

Pelajaran dan hikmah yang saya tuai ialah persiapan ilmu itu sungguh sangat teramat penting. Meskipun yang kita anggap itu suatu kebutuhan yang sudah secara fitrah manusia akan dapatkan. Tetapi jika tidak dipersiapkan —belajar sebelumnya— yakinlah dan percayalah bahwa itu tidak semudah yang kita harapkan.

Yaitu soal kebutuhan MAKAN. Bukankah ini hal yang sangat sederhana, kalau pikiran kita (dewasa). Semua manuisa terlahir butuh makan. Tapi ternyata, kelihaian kita makan saat dewasa ini, tidaklah serta merta bisa begitu saja.


Ya Allah.... Haramkanlah tangan ibu kami yang telah mengajari kami makan diwaktu bayi, tersentuh oleh panasnya api neraka. Aamiin ya Allah.

Huuwaaaa... mau mewek dulu.

Ya, itulah kenapa kita butuh persiapan. Anak GTM (Gerakan Tutup Mulut), peaky eater (pemilih makanan), melepeh dan pmengemut makanan, adalah hal yang sangat menyebalkan bagi kita (emak baru). Dan begitupun ibu kita dulunya.

Hal itu ternyata sudah sangat lumrah terjadi dikalangan para bayi (anak-anak kita). Mungkin satu dua kita jumpai bayi yang pintar sekali makan. Sehingga saat melihat anak kita, ah, ke-Insecure-an justru mampir. Padahal anak yang sudah mahir tsb, tentu dibaliknya ada perjuangan ibu yang sudah jungkir balik belajar dan berjuang. Lantas kita? Etz, mau bilang, “Lah!!! Aku kurang apa???” Yukzzzz, buang pikiran dan pertanyaan itu, yang akan buat kita stagnan. Jika jalan mu buntu, putar arah lah, cari jalan lain. Eh, tapi jangan cari jalan pintas ya. Hhehehe

Ngerti ya, maksudnya! Kalau anak GTM, usahakan tidak kasi sufor (sebagai jalan pintas). Kan kita ingin anak kita belajar makan tujuannya, sedangkan air, tidak mengajarkan bayi mengunyah. Atau jajanan yang buat bayi kenyang sesaat.

PERSIAPAN MENYAMBUT MPASI

Selain persiapan ilmu, pastinya. Ortu perlu persiapkan alat-alat tempur juga. Sudah banyak, kok, yang menjual dalam satu set. Jadi sangat membantu para ortu untuk lebih ringkas berbelanja. Hehehe.

Tapi saya dulu beli satu-satu, karena di dapur sudah ada sebagian. Apa aja ya? Berikut alat-alat tempurnya;

Pisau & Telenan (Alas)

Benda ini harus pisahkan dalam pemakaiannya antara daging (protein) mentah (bahan2 mentah) dan yang sudah matang (untuk mencincang hati ayam, misalnya) untuk makanan usia 10+. Kalau saya sejak awal membedakan telenan untuk motong ikan dan sayuran (antara yang basah dan kering). Saat tekstur makanan Babang Z kasar, saya cincang dengan menggunakan gunting khusus. Serasa simple aja gitu.

Wadah

Ini sangat perlu baik untuk penyimpanan yang belum matang maupun yang sudah. Belilah seperlunya untuk penyimpanan bahan mentah. Dan setiap wadah (mentah) masukkan porsi 2-3 kali makan si kecil. Kebayang ya, penjelasannya. Contohnya ikan. Potonglah ikan untuk satu kali masak (2-3x makan) dalam satu wadah. Jadi saat kita ingin mengolahnya, tinggal ambil satu wadah dan tinggal cemplung. Sehingga makanan yang lain tidak keluar masuk kulkas. Begitu juga makanan yang sudah matang. Bagi 2-3 porsi makan si kecil dalam tiap wadah dan simpan di chiller. Lalu saat makan berikutnya, ambil satu wadah saja. Jadi tidak tercacah-cacah makanan yang berikutnya.

Saringan & Chopper. 

Bagi yang ingin ulek agar tekstur kental, silahkan sediakan saringan (tapisan). Dan saya sedia Chopper (blender cincang) untuk lebih mempersingkat waktu mengulek jika terasa besar. Atau saat naik tekstur. Dan untuk tapisan (saringan) ada dua, lubang halus dan kasar.

Sabun Cuci Piring Bayi, Spons, dan Box Penyimpanan Alat-Alat Makan Bayi

Ini perlu dipisahkan untuk menjaga kesterilan. Kalau alat masak, terserah pribadi masing-masing. Kalau saya, panci kecil dan Teflon sangat butuh, karena memang porsi yang dimasak masih sedikit. Sedangkan alat masak kita ukurannya besar.

Celemek Bayi. 

Kalau saya gak perlu, karena si bayi malah risih dan ditarik-tarik. Jadi, sehari itu bisa 3-4x ganti baju. It’s Ok. Dan ketika ada mak emak yang bisa nyuci tiap hari, saya salut. Karena saya gak bisa, Hehe. Bukan, tapi karena ingin jaga kesehatan mental aja. Tidak memporsir tenaga. Agar ada sisa tenaga untuk main sama anak.

Slow Cooker

Tergantung, untuk bepergian atau nginap rumah saudara. Ini sangat simple. Tapi jika di rumah, pakai manual aja. Saya? Gak punya. Karena saya emang niatkan, saat MPASI anak, gak kemana-mana (jarak jauh dan nginap). Karena, bayi juga bisa merasakan suasan yang berbeda dan akan buat mood makannya berantakan. Jadi kami pulkam saat Babang Z sudah makanan keluarga. Untuk moms, jika emang ingin Touring, sebaiknya saat bayi usia -6 bln kebawah saja. Yang benar-benar full asi. Jadi mudah, dech. Sebab saya begitu. Hahaha.... puas-puas in melalak (jalan-jalan) di masa ASI. Lalu, 6 bulan berikutnya di rumah aja (jalan keluar sebentar aja) kita juga butuh piknik kan ya.

Kursi MPASI. 

Gak wajib, tapi ini sangat membantu mengkondusifkan si bayi. Atau bisa pakai stroller, ember, kontainer, box, dll. Yang benar-benar bisa buat bayi nyaman duduk. Saran, tidak membaringkan bayi saat makan.

Mangkuk, cangkir atau dot, dan sendok. 

Optional aja mau yang gimama.

Sepertinya sudah cukup. Jika ada yang ingin tanya, silahkan....!

KIAT-KIAT UNTUK MELEWATI GTM

Ini berdasarkan apa yang saya ketahui dan saya modifikasi sesuai keadaan Babang Z. Karena terkadang saran DSA tidak cocok untuk setiap anak.

Dan hal ini bukan keharusan mempraktekkan apa yang saya lakukan. Ini hanya sebagai rekam jejak saya membersamai Babang Z di masa MPASI dan siapa tahu untuk anak kedua saya lupa, maka bisa jadi pengingat saya.

Berikut cara saya mengatasi drama-drama MPASI bersama Babang Z;

  • Atur Pola Tidur Dan Buatlah Jadwal Makan.

Awal memasuki masa MPASI, jadwal tidur Babang Z belum stabil. Akan tetapi saya tetap mencoba membuat jadwal makan sesuai dengan moodnya. Contoh, tetiba Babang Z bangun pukul 7, padahal di jadwal makan pukul 8. Maka saya coba tidurkan kembali. Pun kalau saya tetap beri dia makan di jam itu, dia tentu tidak bersemangat. Lalu dengan sendirinya Babang Z terbiasa bangun jam 8 atau lebih. Dan rutinitas sebelum ia makan, selalu saya mandikan terlebih dahulu, biar segar. Setelah 2 jam dari makan utama, beri cemilan (buah atau snack buatan) atau saya beri dia ASI dan tertidur. Babang Z sudah terbiasa dengan pola yang saya buat. Sebelum dzuhur harus tidur (utk usia 1+thn saat ini.) kalau dulu <1thn 2-3 jam setelah beraktivitas, saya ajak tidur. Kemudian mendekati ashar (pukul 3-4 sore) sudah tidur. Dan biasanya durasi tidur Babang Z 1,5 jam-2 jam. Dan ketika bangun saya beri dia makan. 

Sekedar saran; Tidak tidurkan anak ketika mendekati Isya. kemungkinan ia akan bergadang. Dan biasakan anak mendapatkan jam tidur yang berkualitas, tidak terjaga ditengah malam. Usahakan durasi tidur di malam hari 9-10 jam, dan siang 3-4 jam.

  • Perhatikan Tekstur

Sebelum pusing gonta-ganti menu ketika anak GTM. Coba moms ganti tekstur. Dulu saat Babang Z kurang nafsu makan. Saya konsul (by WA) DSAnya bilang, biasanya anak yang sudah mahir merangkak, tidak suk tekstur yang lembek. Yups... saya naikkan ke makanan keluarga. Ketika itu usia 9+. Nah saat dia juga gak doyan makanan keluarga, mungkin si anak lagi tumgi (tumbuh gigi). Boleh turun tekstur di nasi tim. Begitu saja bolak balik.

  • Ajak Makan Bersama. 

Setiap hari pasti ada dramanya. Tapi Alhamdulillah bisa teratasi. Saya coba makan di piring yang sama dan saya suapin Babang Z dengan apa yang saya makan. Misalnya buat sup udang atau telur puyuh. Nah waktu makanannya masih berbeda, saya pura-pura ambil makanan yang di piring saya. Atau bisa siasati dengan memberikan pancingan seperti buah, saat mulutnya terbuka, saya suapin dengan makanan yang sebenarnya. Jadi bohong sih, ya. Tapi ya, mau gimana lagi. hihii gak selalu kok.

  • Kasi Mainan Atau Finger Food. 

Mungkin setiap bayi gak akan betah duduk lama-lama di meja makan. Tapi bisa dicoba dengan memberikan finger food ke anak sembari kita ikut menyuapinya. Menunya bisa berupa otak-otak ikan, kornet, sate lilit, buah, dll. Atau kalau saya gak sempat membuatnya, buah-buahan cukup membantu seperti, pir (di iris tipis). Dan bahkan saya kasi sensory play saat ia duduk di mejanya. Saya tuangkan kacang hijau, besoknya ampas kelapa, tepung, water beads (bolo-bolo, dll) sekreatif moms dech. Dan saya pernah buat es lilin buah alpukat dan kacang hijau. Jadi, saat dia mulai gak betah duduk di kurisnya, saya kasi pegang es lilin tsb. Saat dia ingin memasukkan es tsb, saya pun dengan cepat memasukkan makan utamanya.

  • Kenalkan Anak Dengan Berbagai Tekstur Benda. 

Saat diluar jam makan, moms bisa ajak anak nyeker di luar. Kata Instagram @vijiclinic nyeker (atau masih merangkak, bisa juga) dapat membantu anak GTM karena saraf-saraf di kaki anak akan terhubung dengan otak, dan mengenali berbagai tekstur. Jadi nyekernya gak cuma di tanah, batu, semen, dan benda-benda keras lainnya. Bisa latih di pasir atau main becek/ lumpur. Buat playdoh dsb. Dan emang membantu sekali ketika kita rutin menstimulasi anak dengan cara-cara sederhana di atas. Intinya anak itu butuh eksplorasi. Jadi temani dia, bukan kita suruh duduk manis di depan TV atau Gadget. Atau baca buku terus-menerus.

Nah, bagaimana yang masih menyarap atau merangkak. Di usia <6 bln, moms bisa sering-sering tummy time anaknya di berbagai permukaan. Jangan hanya di atas kasur saja, cobalah di lantai, karpet, dsb. Dulu Babang Z saat usia 5+ saya selalu membiarkannya menyarap (alian mengepek lantai rumah) dari kamar hingga ke dapur. Dan saat dia mulali bisa merangkak, saya biarkan ia merangkak di teras dan di jalan. Sakit? mungkin kita dewasa ini, iya. Tapi bayi bisa menyesuaikan dirinya dengan kondisi alam, kok. Nyatanya, saat merangkak di bebatuan, Babang Z tidak menggunakan lututnya. Jadi dia merangkak dengan telapak kaki dan tangan. 

  • Anak Sakit. 

Nah ini yang sangat rentan menguras emosi. Terkadang saat sakit anak sangat rewel dan badmood untuk makan. Dan itu yang saya rasakan pada Babang Z. Meskipun begitu, setidaknya dia masih mau makan setengah dari porsi yang biasa. Sakit yang sering menyapanya; diare, batuk, pilek, demam. Tapi di usia 10+ bulan itu, meskipun sakit, BB nya masih naik 200-500gram. Dan baru kali ini di usianya 14+ dia benar-benar drop badannya. Diarenya cukup serius dan gak mau makan dan minum sama sekali, hanya ASI. (Ceritanya di Part berikutnya). Jadi sebelum kesel dengan kerewelan anak, cek dulu kondisi badannya ya. Mungkin dia sakit. Kalau sekedar tumgi penyebab anak gak makan sama sekali, menurut saya gak mungkin. Karena selama ini Babang Z masih mau makan meski lagi tumgi. Coba cek ke DSA siapa tau ada sakit yang tak bisa terdeteksi oleh mata.

  • Si Kecil Bosan Makan Nasi

Saya biasa mensiasatinya dengan memberikan selang seling pangan karbo. Misal bisa kentang, nuat pregedel, kornet, atau sate lilit. Atau kalau pun nasi, saya buat nasi gurih atau nasi lemak. Karena memang nasi itu rasanya tawar. Dan dari yang saya baca, kebanyakan anak-anak kurang suka dengan nasi, apalagi nasi merah.

TIPS MENYIAPKAN MPASI ANTI RIBET

Mungkin saat pertama kali yang kita bayangkan untuk memulai MPASI adalah ribet mengelola makanan si bayi atau bingung menu apa yang ingin di masak, mungkin juga bingung milih berbagai merek untuk tambahan makan si kecil.

YUKK... simak hingga tuntas ya...!

Kita pahami konsep ya, dan bisa baca di sini. 

Dan ini cara saya memasak simple, dan memulainya saat Babang Z memasuki MPASI. Jadi, keahlian memasak saya bukan dari jomblo, heheee. Ya, karena saya ingin belajar, makanya bisa. Jadi moms juga gak perlu khawatir kalau merasa gak bisa masak dulunya. Asal ada niat untuk belajar dan mencoba. Pasti ada jalan. Soal rasa pasti mengalir dengan sendirinya. Dan bayi tidak perlu micin, gula atau garam untuk mereka.

Berikut cara saya mengelola makanan agar simple dan cepat;

Pertama; Siapkan atau buatlah stok bumbu untuk seminggu atau lebih (terserah). 

  • Bumbu I: Duo Bawang (Bw. Putih dan Merah) sesuaikan takarannya, lalu di blender. Bisa juga ditambah kemiri. Bumbu ini bisa untuk rebusan sayur-sayuran, gulai lodeh, semur; ayam, telur, dsb, dan sup.

Contoh; mau masak semur; tumis duo bawang tadi, lalu masukkan telur orak-arik/ ati ayam cincang, beri air atau santan. Kalau saya santan. Lalu tambahkan; kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan bunga lawang. Jadi deh.

  • Bumbu II: duo bawang, serai, jahe, kemiri, lengkuas (boleh skip), kunyit. Dihaluskan dan simpan. Bumbu ini bisa untuk; pepes, soto medan, gulai asam, gulai lemak, ikan/ ayam panggang. Beda rasanya akan terlihat ketika penambahan rempah saja. Lada dan Ketumbar saya beli di pasar yang sudah bubuk (bukan sasetan ya). Jadi masaknya ditaburin seperti namba garam.

Misal; mau masak soto; tuangkan bumbu secukupnya (terserah mau ditumis atau langsung diberi air), masukkan kentang dan wartel yang sudah di potong dadu (terserah juga sih, mau bentuk gimana), masukkan udang/ ayam. Jika air menyusut, masukkan santan. Lalu beri kayu manis, cengkeh, bunga lawang, kapulaga, garam, lada, dan ketumbar. Dan terakhir daun seledri dan bawang. JADI DEH. 

Hahaha.... sesimple itu saya masak kok, untuk MPASI juga sama. Jadi sebelum di beri garam dan lada. Saya pisahkan untuk 2x makan Babang Z. Tapi terkadang, biasanya saya malas untuk masak digabung seperti ini. Lama, karena banyak. Jadi saya masakkan terlebih dahulu punya Babang Z.

Kedua; Buat Minyak Ayam. 

Ini sih sebenarnya bagian pertama. Kira-kira besok mau MPASI, maka buatlah minyak lemak ayam terlebih dahulu, untuk menumis dan tambahan lemak di makanan si kecil.

Caranya; beli lemak ayam di pasar. Biasanya pedagang memberi bagian brutu/ tungir/ pantat ayam. karena memang di situ bagian yang banyak lemaknya. Bersihkan hingga bersih. Lalu panaskan wajan/ kuali. Masukkan lemak tadi tanpa di beri minyak atau apa pun. Masukkan saja seperti cara menggongseng dengan api yang sangat kecil. Kemudian minyaknya muncul sendiri, dan tunggu hingga lemak menjadi kering. Angkat dan masukkan minyak pada wadah kaca. Jangan lupa, saat di tuang ke toples, sebaiknya disaring, biar bersih. Dan simpan di chiller, dech.

Beres! sesimple itu aja masak. Dan terkadang minyak ayam itu untuk kami (ortunya) Babang Z. hehehe

Oh ya, lemak; santan, kemiri, dan minyak ayam ini bukan hanya untuk BB booster. Tapi untuk nutrisi otak si kecil. Jadi jangan di skip ya.

Kalau pun ada kenaikan badan saat makanan yang berlemak, itu anugrah. Tapi selama ini Babang Z kenaikannya B aja. Tapi Alhamdulillah dari pada stagnan atau turun grafiknya.  Kalau sudah setahun ke atas, saya gak terlalu berekspektasi untuk naik sekilo tiap bulan. Sebab, aktivitasnya tentu sudah banyak.

Dan menu yang selalu berhasi buat Babang Z gagal GTM adalah;
  1. Pisang Baromgko
  2. Bubur kacang hijau dan labu kuning atau ubi madu
  3. Pencake
  4. Alpukat + kurma
Kalau makan utamanya; Nasi liwet/ gurih/ lemak. Pakai sayur lodeh, atau semur ati ayam, sup, soto, telur orak arik gulai.


Semoga bermanfaat ya... dan boleh share juga jika dirasa ini membantu untuk moms yang lain.


Banda Aceh, 4 Des 2021









2 Responses to "TIPS MENYIAPKAN MPASI ANTI RIBET & KIAT-KIAT UNTUK MELEWATI GTM PADA ANAK"

  1. Zalfa jugak gitu hihi. Makanan yang tidak di lepeh cuma krupuk . Atau makanan yg keras keras. Buah sesekali mau . Tapi tak habis

    ReplyDelete
  2. wahhh ngalamin juga ternyata zalfa. tapi kami gak mau kasi krupuk, paling buah aja. alhamdlh skrg nafsu makannya udah banyak dan normal.

    ReplyDelete

silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel