CHILD FREE; ANAK TAK LAGI DIINGINKAN. JUSTRU ANAK MEMBAWA KEBERKAHAN

Anak adalah makhluk terlemah dan paling tidak berdaya di dunia ini. Seluruh hidupnya; kebutuhan sekunder, tersier, primer hanya didapat dari orang dewasa saja. Itu sebabnya, memiliki anak memang merepotkan, membengkaknya pengeluaran, menghabiskan waktu dan melelahkan emosi, juga fisik.

That’s true and reality in life. Dan inilah pemikiran orang-orang yang menganut CHILD FREE. Tidak salah, kok.

Bahkan di dalam Al-Quran pun banyak membahas soal anak. Jauh sebelum Allah menciptakan manusia. Perkara anak ini ternyata sudah dijelaskan oleh Allah SWT.

Berikut fakta di dalam Al-Quran mengenai anak;
  1. Anak Membuat Lalai Ibadah. Tak sedikit, para orangtua ssering lalai dengan ibadahnya tatkala asik bermain dan momong anak. Atau anak sedang sangat rewel sehingga sulit untuk beribadah. Sebagaimana firman Alloh SWT; "Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi,” (QS. Al-Munafiqun [63]: 9). "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah pahala yang besar." (Qs.At-Taghobun: 15)
  2. Anak Menjadi Cobaan. Pun gara-gara anak, orangtua mampu melakukan apapun demi memenuhi kebutuhannya; mencuri atau mencari rezeki yang tidak halal demi mencukupi kebutuhan sang anak. Seperti firman Alloh dalam surat Al-Anfal: 28, yang artinya; “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.” 
  3. Anak Sebagai Musuh. Lalu, Alloh juga menyebutkan anak sebagai MUSUH, seperti firman-Nya dalam Qs. At-Taghobun: 14, yang artinya; “Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” 
  4. Anak Sebagai Perhiasan. Allah Subhanahuwa Ta'ala berfirman: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan,” (QS. Al-Kahfi [18]: 46).

Suka Duka Memiliki Seorang Anak

Sejatinya, ketika menginginkan apapun, tentu butuh pengorbanan dan perjuangan dalam setiap prosesnya, baik saat mencapainya maupun sudah mewujud. Dan artinya, kita harus keluar dari zona nyaman.


Hal ini pula yang membuat para penganut CHILD FREE menolak hadirnya seorang anak. 


BENAR!!!, punya anak itu; repot, menghabiskan uang dan waktu, melelahkan fisik dan psikis, juga membuat rumah tangga terus diwarnai pertengkaran.

 
Jujur, saya sendiri sungguh lelah ketika baru bertransformasi menjadi seorang ibu. Tanpa bantuan keluarga dan jauh dari orang tua dan mertua. Terkadang, ada keinginan untuk tinggal di rumah Mama atau mertua saja selama punya anak. Karena akan sangat menyenangkan kalau ada yang membantu. Dan hal ini pun juga dirasakan oleh teman saya juga, yang bernasib sama. Anak perantauan. 


Tak ada jalan lain bagi saya selain berdamai dan menerima keadaan lelah ini. Dan akhirnya, saya bersyukur atas semua kondisi yang Allah berikan. Saya memiliki PREVILLAGE besar dalam menentukan PARENTING yang ingin saya terapkan pada anak. Dan anak saya juga memiliki PREVILLAGE sejak dini untuk membangun karakter baiknya tanpa dicekokin interpretasi pemikiran zaman dahulu. 

Terkadang, kita memang perlu menangis saat menerima kondisi saat ini. Tetapi setelah kita melewatinya, kita pun akan menangis dengan Cara Allah memberikan hikmah dibalik peristiwa tersebut.

Tidak Ada Pembenaran Bagi Penganut Child Free

Hidup ini memang SUNATULLAH-nya saling menguji satu sama lain, tempat keluh kesah dan lelah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala: 


وَ هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ فِيْ سِتَّةِ اَ يَّا مٍ وَّكَا نَ عَرْشُهٗ عَلَى الْمَآءِ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِنْ قُلْتَ اِنَّكُمْ مَّبْعُوْثُوْنَ مِنْۢ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَـقُوْلَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْۤا اِنْ هٰذَاۤ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ 


“Dan Dialah yang menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa, dan ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah), “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Ini hanyalah sihir yang nyata.”” (QS. Hud 11: Ayat 7) 


Jadi, kita hidup ini bukan mencari zona nyaman dengan membuat aturan dan logika sendiri.

 
Kenapa sih, kita harus takut akan masa depan anak? Takut menggelontorkan uang untuk anak? Bukankah rezeki yang kita peroleh dari Tuhan yang sama, yang menciptakan manusia (anak) juga?
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: 


وَمَا مِنْ دَآ بَّةٍ فِى الْاَ رْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَ يَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ 


“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Hud: Ayat 6) 


Ayat lain yang membantah KETAKUTAN CHILD FREE tentang rezeki anak, yaitu;
Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala : 


 وَكَاَ يِّنْ مِّنْ دَآ بَّةٍ لَّا تَحْمِلُ رِزْقَهَا ۖ اللّٰهُ يَرْزُقُهَا وَاِ يَّا كُمْ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
 

“Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. Al-‘Ankabut 29: Ayat 60) 


Jadi, tidak ada yang perlu ditakutkan lagi, bukan? Lagipula, bukankah child free itu sama saja membunuh? Membunuh generasi secara halus. 

 
Sementara Allah juga sudah mengingatkan hal ini. Seperti firman-Nya; 


وَلَا تَقْتُلُوْۤا اَوْلَا دَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَا قٍ ۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِ يَّا كُمْ ۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَا نَ خِطْاً كَبِيْرًا
 

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.”(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 31) 

Munculnya pemahaman childfree dewasa ini mengingatkan kita pada aturan pemerintah di masa Orde Baru, yaitu tentang  Keluarga Berencana (KB). Awalnya, adanya KB bertujuan untuk mengurangi angka kematian ibu dan anak yang pada masa itu masih tinggi dan menjaga jarak kelahiran. Namun, seiring berjalannya waktu, pemahaman KB diartikan masyarakat; "Dua anak sudah cukup."

Dari slogan "Dua anak sudah cukup" lalu berubah menjadi "Memiliki anak, merepotkan." dan muncullah pemahaman CHILD FREE.  

Semoga kita semakin paham keutamaan memiliki anak. Sehingga tidak ada lagi orang-orang yang menganut paham ini. 

Untuk membaca lebih lanjut tentang KB bisa klik di sini.


Banda Aceh, 

Jum'at 7 April 2023

0 Response to "CHILD FREE; ANAK TAK LAGI DIINGINKAN. JUSTRU ANAK MEMBAWA KEBERKAHAN"

Post a Comment

silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel