ADAB-ADAB BERBAGI MENURUT AL-QUR’AN
Kalau menurut hitungan
matematika manusia, saat kita memberikan apa yang kita miliki, maka otomatis
jumlahnya akan berkurang. Namun, tidak dengan hitungan matematika Allah. Yang
hasilnya tidak bisa terjangkau oleh pikiran manusia. Bahkan bisa melebihi apa
yang dibayangkan.
Seperti firman
Allah dalam surat Al-Baqarah: 265 yang artinya, “Dan perumpamaan orang-orang
yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan
jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disirami
oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dau kali lipat. Jika hujan
lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu perbuat.”
Menurut
kepercayaan Tionghoa. Ketika mereka melakukan kebaikan selama hidupnya, maka ia
akan terlahir kembali menjadi seseorang yang lebih baik dikehidupan selanjutnya
(rengkarnasi). Oleh sebab itu, bagi mereka yang mempercayai adanya rengkarnasi
tersebut, mereka akan berlomba-lomba dalam kebaikan. Mereka memang tidak tahu
konsep sedekah, tetapi mereka secara tidak langsung telah melakukan praktek sedekah
menurut Islam.
Seperti contohnya
suami dari kakak sepupu saya. Dia menikah dengan seorang warga Malaysia yang
keturunan Tionghoa. Suaminya sangat baik sekali kepada saudara-saudara dari
sebelah istri, dan kepada siapa pun yang meminta pertolongan padanya.
Dulu saya pernah
tinggal di sana, lalu saya menyaksikan bagaimana abang ipar dari sepupu saya
itu begitu baik pada orang lain. Jika ada tetangga yang kesulitan uang, maka
dia akan memberikan pinjaman, meskipun dia tahu kebiasaan orang yang berhutang tersebut
sulit untuk membayar. Kemudian saat teman kakak saya dari Indonesia, kesulitan
tempat tinggal karena diusir oleh bosnya. Lalu suaminya mengizinkan teman kakak
saya itu menginap di rumah mereka hingga ia mendapatkan pekerjaan. Dan tidak
hanya itu, suami kakak saya berusaha mencarikan pekerjaan untuknya.
Masya Allah,
terkadang saya suka berdo’a kepada Allah, semoga Allah hidayahkan Islam padanya,
sehingga kebaikan yang dilakukannya tidak terbuang sia-sia.
Hari berikutnya,
saya menanyakan kepada kakak mengapa suaminya berbuat demikian, padahal bisa
saja orang itu kabur. Lalu kakak menjawab, “Dia bilang, itu untuk Tuhannya.
Tuhan akan lihat kebaikan dia.”
Nah, bagaimana
dengan kita yang muslim? Bukankah di dalam Al-qur’an Allah telah menjelaskan
begitu banyak balasan, manfaat dan pengaruh yang kita peroleh jika kita rajin
berbagi, dalam arti bersedekah.
Maka dari itu,
yuk, mulailah belajar untuk saling berbagi dan menebarkan kebaikan kepada siapa
saja. Bagi kita yang beriman kepada Allah dan hari akhir, amal kebaikan kita
tidak akan sia-sia, ya dears...
Namun, perlu
diingat, berbagi juga ada tata caranya. Ada aturan-aturan yang sudah Allah
paparkan di dalam Al-qur’an untuk kita agar kebaikan yang dikerjakan tersebut
diterima oleh Allah ‘Adzawajall.
Berikut beberapa
aturan dan larangan yang perlu kita ketahui bersama dalam urusan sedekah/
berbagi menurut Al-qur’an;
- Jangan Takut Berbagi
Karena sesungguhnya
berbagi itu tidak akan membuat kita semakin miskin. Justru sebaliknya, jika
kita ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah Subhanahu Wata’ala, maka Allah akan
membalas usaha yang kita kerjakan. Seperti firman Allah pada Al-qur’an surat
Saba’: 39 yang artinya: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah
akan menggantikannya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”
- Jangan Mengungkit-Ungkit Pemberian
Jika tidak ingin
pahala yang dikerjakan sia-sia. Seperti firman Allah, “Wahai orang-orang yang
beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena
ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepda Allah dan hari akhir. Perumpamaannya
(orang itu) seperti batu yang licin di atasnya ada debu, kemudian batu itu
ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak
memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak
memberikan petunjuk kepada orang kafir.” (Qs. Al-Baqarah: 264)
- Jangan Menyakiti Hati Si Peminta.
Allah berfirman
dalam surat Al-Baqarah: 263 yang artinya, “perkataan yang baik dan pemberian
maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah
Maha Kaya, Maha Penyantun.”
Fenomena
sekarang ialah beberapa dari kita selalu berpikiran buruk terhadap mereka yang
meminta-minta. Sebab ada isu yang beredar bahwa orang-orang yang berprofesi
sebagai pengemis itu sebenarnya tidaklah benar-benar miskin. Tak jarang kita
sering berkata buruk kepada mereka, dan ujung-ujungnya justru diusir (baca;
tidak memberi).
Di dalam Islam,
berbagi itu sama halnya dengan, infaq, sedekah, dan waqaf. Ikhlas atau tidak,
hanya dirinya dan Allah saja yang tahu, dan kita tidak boleh berperasangka
buruk kepada mereka yang terang-terangan bersedekah, dan menilai pelit kepada
mereka yang tidak memperlihatkan sedekahnya di halayak ramai.
Allah berfirman,
“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu adalah baik. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan memberikannya pada orang fakir, maka itu lebih baik
bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah Maha
Teliti apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-Baqarah: 271).
Berbagi juga tidak
melulu soal uang, bantuan tenaga yang kita keluarkan, baju layak pakai yang kita
donasikan, makanan/ sembako yang kita salurkan, pun wajah ceria (baca; senyum)
yang kita tunjukkan juga termasuk sedekah.
Dari Abu Dzar
Radhiyallahu‘anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Senyum di hadapan saudaramu (sesama
muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.”
Allah berfirman
dalam surat Al-Baqarah: 262 yang artinya, “Orang yang menginfakkan hartanya di
jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan
menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala
di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak
bersedih hati.”
“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan
Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”
#JanganTakutBerbagi
#SayaBerbagiSayaBahagia
11 April 2019
0 Response to "ADAB-ADAB BERBAGI MENURUT AL-QUR’AN"
Post a Comment
silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys