ADAB-ADAB BERBAGI MENURUT AL-QUR’AN


Kalau menurut hitungan matematika manusia, saat kita memberikan apa yang kita miliki, maka otomatis jumlahnya akan berkurang. Namun, tidak dengan hitungan matematika Allah. Yang hasilnya tidak bisa terjangkau oleh pikiran manusia. Bahkan bisa melebihi apa yang dibayangkan.
 
Pembagian sembako untuk rumah panti asuhan di Batam, 2017. 
Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 265 yang artinya, “Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disirami oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dau kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.”

Menurut kepercayaan Tionghoa. Ketika mereka melakukan kebaikan selama hidupnya, maka ia akan terlahir kembali menjadi seseorang yang lebih baik dikehidupan selanjutnya (rengkarnasi). Oleh sebab itu, bagi mereka yang mempercayai adanya rengkarnasi tersebut, mereka akan berlomba-lomba dalam kebaikan. Mereka memang tidak tahu konsep sedekah, tetapi mereka secara tidak langsung telah melakukan praktek sedekah menurut Islam.

Seperti contohnya suami dari kakak sepupu saya. Dia menikah dengan seorang warga Malaysia yang keturunan Tionghoa. Suaminya sangat baik sekali kepada saudara-saudara dari sebelah istri, dan kepada siapa pun yang meminta pertolongan padanya.

Dulu saya pernah tinggal di sana, lalu saya menyaksikan bagaimana abang ipar dari sepupu saya itu begitu baik pada orang lain. Jika ada tetangga yang kesulitan uang, maka dia akan memberikan pinjaman, meskipun dia tahu kebiasaan orang yang berhutang tersebut sulit untuk membayar. Kemudian saat teman kakak saya dari Indonesia, kesulitan tempat tinggal karena diusir oleh bosnya. Lalu suaminya mengizinkan teman kakak saya itu menginap di rumah mereka hingga ia mendapatkan pekerjaan. Dan tidak hanya itu, suami kakak saya berusaha mencarikan pekerjaan untuknya.

Masya Allah, terkadang saya suka berdo’a kepada Allah, semoga Allah hidayahkan Islam padanya, sehingga kebaikan yang dilakukannya tidak terbuang sia-sia.

Hari berikutnya, saya menanyakan kepada kakak mengapa suaminya berbuat demikian, padahal bisa saja orang itu kabur. Lalu kakak menjawab, “Dia bilang, itu untuk Tuhannya. Tuhan akan lihat kebaikan dia.”

Nah, bagaimana dengan kita yang muslim? Bukankah di dalam Al-qur’an Allah telah menjelaskan begitu banyak balasan, manfaat dan pengaruh yang kita peroleh jika kita rajin berbagi, dalam arti bersedekah.

Maka dari itu, yuk, mulailah belajar untuk saling berbagi dan menebarkan kebaikan kepada siapa saja. Bagi kita yang beriman kepada Allah dan hari akhir, amal kebaikan kita tidak akan sia-sia, ya dears...

Namun, perlu diingat, berbagi juga ada tata caranya. Ada aturan-aturan yang sudah Allah paparkan di dalam Al-qur’an untuk kita agar kebaikan yang dikerjakan tersebut diterima oleh Allah ‘Adzawajall.

Berikut beberapa aturan dan larangan yang perlu kita ketahui bersama dalam urusan sedekah/ berbagi menurut Al-qur’an;

  • Jangan Takut Berbagi

Karena sesungguhnya berbagi itu tidak akan membuat kita semakin miskin. Justru sebaliknya, jika kita ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah Subhanahu Wata’ala, maka Allah akan membalas usaha yang kita kerjakan. Seperti firman Allah pada Al-qur’an surat Saba’: 39 yang artinya: “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantikannya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.”

  • Jangan Mengungkit-Ungkit Pemberian

Jika tidak ingin pahala yang dikerjakan sia-sia. Seperti firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepda Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang kafir.” (Qs. Al-Baqarah: 264)

  • Jangan Menyakiti Hati Si Peminta.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah: 263 yang artinya, “perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha Kaya, Maha Penyantun.”

Fenomena sekarang ialah beberapa dari kita selalu berpikiran buruk terhadap mereka yang meminta-minta. Sebab ada isu yang beredar bahwa orang-orang yang berprofesi sebagai pengemis itu sebenarnya tidaklah benar-benar miskin. Tak jarang kita sering berkata buruk kepada mereka, dan ujung-ujungnya justru diusir (baca; tidak memberi).

Di dalam Islam, berbagi itu sama halnya dengan, infaq, sedekah, dan waqaf. Ikhlas atau tidak, hanya dirinya dan Allah saja yang tahu, dan kita tidak boleh berperasangka buruk kepada mereka yang terang-terangan bersedekah, dan menilai pelit kepada mereka yang tidak memperlihatkan sedekahnya di halayak ramai.

Allah berfirman, “Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu adalah baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya pada orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al-Baqarah: 271).

Berbagi juga tidak melulu soal uang, bantuan tenaga yang kita keluarkan, baju layak pakai yang kita donasikan, makanan/ sembako yang kita salurkan, pun wajah ceria (baca; senyum) yang kita tunjukkan juga termasuk sedekah.

Dari Abu Dzar Radhiyallahu‘anhu, dia berkata, Rasulullah bersabda, “Senyum di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.”

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah: 262 yang artinya, “Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.”



“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

#JanganTakutBerbagi
#SayaBerbagiSayaBahagia

11 April 2019

0 Response to "ADAB-ADAB BERBAGI MENURUT AL-QUR’AN"

Post a Comment

silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel