CARA MENCARI KEBAHAGIAAN SENDIRI


Terkadang kesusahan, kegalauan, dan kesedihan adalah pintu pahala kita yang sedang Allah buka. Jalan hidayah-Nya untuk sampai pada hati kita. Bahkan cara Allah menunjukkan rasa Kasih Sayang-Nya pada kita. Mengapa demikian? Sadarkah kita, ketika kita galau, atau sedih dan merasa kesulitan dalam segala hal. Otomatis hati ini langsung tertuju pada-Nya. Tanpa sadar, hati kita berdo’a dan berkata lirih dan merintih meminta bantuan-Nya. Dengan rasa itu, kita menjadi lebih akrab dan lebih mesra bukan?

Nah, bagaimana dengan kebahagiaan? Seperti harta berlimpah, tabungan berjuta-juta di bank, rumah mewah bertingkat-tingkat, kendaraan lebih dari satu, mulai dari roda dua hingga roda empat, dan pekerjaan yang menjanjikan tunjangan seumur hidup. Wah, serasa hidup di syurga dunia nggak sih? Tetapi, apakah kita bahagia dengan kenikmatan duniawi seperti itu, jika memiliki hati kikir, sombong, tamak, dan serakah? Orang yang seperti itu sebenarnya dalam ujian, tetapi ia tidak sadar.

Hidup memang berbeda. Ada sebagian orang di muka bumi ini menjalani hidup yang penuh dengan tekanan dalam pekerjaan. Gaji tidak mencukupi kebutuhan. Teman-teman yang terkadang membuat kesal atau tak sejalan dengan pemikiran. Tempat tinggal yang tidak kondusif. Keluarga yang kurang harmonis atau sederhana. Serasa hidup seperti di neraka. Begitu banyak cobaan yang harus dilalui.

Tetapi, cobalah berpikir sejenak dengan hati yang jernih. Ketika kita mengeluh dengan pekerjaan kita. Maka, bayangkanlah mereka yang masih sibuk mencari pekerjaan dengan cuaca panas-panasan, sedangkan kita bekerja di dalam ruangan, menikmati sejuknya AC. Tak hanya itu, cobalah lihat mereka yang bekerja sebagai penjual koran di lampu-lampu merah, penjual jajanan, buah-buahan dan sebagainya. Mereka ikhlas menekuni profesi mereka dalam terik matahari. Mereka masabodo dengan kulit mereka yang menghitam. Mereka tidak peduli dengan kesehatan mereka yang setiap hari menghirup udara kotor kendaraan.

Astaghfirullah, pantaskah kita mengeluh?

Selanjutnya, ketika gaji tidak mencukupi. Cobalah kita belajar dari mereka yang bekerja sebagai pemulung. Mereka mengais sampah-sampah untuk mendapatkan uang demi memenuhi perut-perut yang kelaparan. Bayangkan, berapa sih gaji pemulung yang setiap harinya berkutat dengan tong-tong sampah, jika dibandingkan dengan gaji kita yang bekerja sebagai buruh pabarik, guru, pegawai swasta, dan lain-lain. Mereka saja masih bisa bertahan hidup dengan uang yang tidak seberapa. Lalu, mengapa kita risau dengan gaji kita?

Berikutnya, jikalau teman-teman yang tidak sepaham atau tidak mau mengerti keadaan dan perasaan kita. Introspeksi terlebih dahulu, apakah kita sudah menjadi teman yang baik bagi mereka? Perbaikilah diri sendiri terlebih dahulu jika ingin mendapatkan folback yang sama. ketika kita ingin dihargai, maka kita juga harus bisa menghargai orang lain. Namun ketika kita sudah berbuat baik, tetapi tetap saja tidak mendapatkan balasan yang serupa. Yakinlah, suatu saat ada kebaikan serupa yang tidak datang dari orang yang kamu bantu, bisa jadi orang lain yang Allah gerakkan langkah kakinya dan ditakdirkan untuk membalas kebaikan yang pernah kamu lakukan dahulu. Insya Allah.

Jika keluhan berikutnya adalah tempat tinggal yang tidak kondusif dan nyaman, atau lebih tepatnya kita tinggal di kos-kosan atau kontrakkan. Kita bisa pindah dan mencari tempat tinggal baru yang sesuai dengan keinginan kita. Atau kita sudah memiliki rumah sendiri, namun tetangga yang kurang ramah, lingkungan kotor, berisik,  dan sebagainya. Maka hal perlu kita lakukan adalah bersabar. Karena memang sabar adalah kunci semua persoalan. Sabar itu tidak ada batasnya atau sabar itu seumur hidup kita. Cobalah untuk mencari kesibukan di dalam rumah, atau pergi ke tempat-tempat lain yang lebih banyak memberikan manfaat. Seperti; seminar atau pengajian. Cuek saja apa yang mereka lakukan, tetapi jangan cuek berlebihan. Sehingga kita bersikap sombong. Tetaplah bersahabat, ramah dan santun pada tetangga dan lingkungan sekitar. Jadilah contoh sikap kebaikan yang akan membuka pintu taufik bagi orang lain.

Jadikan itu sebagai ladang dakwah dan tabungan pahalamu!.

Selanjutnya, jikalau keluarga yang kita miliki kurang harmonis, atau keluarga yang tidak bisa memenuhi kebutuhan atau keinginan kita secara materil karena kesederhanaan kelurga kita. Misalnya, tidak seperti teman kita, jika minta hp atau laptop baru langsung dibelikan, sedangkan keluarga kita, harus menabung bertahun-tahun dulu untuk mendapatkan itu. bahkan, saking lamanya untuk mengumpulkan uang, sehingga merk hp atau laptop yang kita inginkan sudah ketinggalan zaman.

Sedih jika kita memandang kebahagian hanya sebatas materi. Galau jika kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki. Resah dan iri jika kita memandang ke atas. Obat dari itu semua adalah rasa rendah hati dan rasa syukur kita pada Ilahi. Jika kita ingin semua kebahagian, mengapa kita tidak mendekatkan diri pada Sang Pemberi Bahagia. Jika kita ingin kekayaan, mengapa kita tidak meminta kepada Sang Maha Kaya.

Hidup bahagia itu simple. Coba dech dekat kepada Sang Maha Pemilik Alam semesta ini, tentu kamu akan mendapatkan apa yang kita inginkan. Analognyai gini, jika kamu menyukai seorang wanita dan ingin menikahinya. Maka yang harus kamu lakukan adalah dekati dulu orangtuanya, pemilik wanita tersebut. Benar tidak?

Dari semua penjelasan di atas, hanya satu dasar kekuatan dan keyakinan yang harus kita ketahui, yaitu, Al-Qur’an. semua pertanyaan, penyakit dan permasalahan telah Allah jelaskan di dalamnya. Bahkan Al-Qur’an adalah kitab yang relevan sepanjang masa, yaitu masa lampau, masa sekarang dan masa depan.

Qs. Al-Baqarah: 45, yang artinya; “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (shalat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

Qs. Al-Baqarah: 153, yang artinya; “Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah berserta orang-orang yang sabar.”

Qs. Al-Insyirah: 5-6, yang artinya; “Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnyabersama kesulitan ada kemudahan.”

Dan masih banyak ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dapat menjawab perosalan hidup siapapun. Memberikan jalan keluar bagi masalah yang menghambat. Dan yakinlah bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-hamba-Nya sendirian, untuk melewati semua kesusahan yang sedang kita hadapi.





Langkat, 16 November 2017
Pukul: 15.30


0 Response to "CARA MENCARI KEBAHAGIAAN SENDIRI"

Post a Comment

silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel