DUA KEBUTUAN BAYI YANG TIDAK BOLEH DITINGGALKAN. PENTING BAGI 1000 HARI KEHIDUPANNYA

A. Miracle of ASI —Air Susu Ibu.

Mungkin para orang tua sudah banyak yang tahu dan paham bahwa asupan nutrisi untuk bayi yang pertama dan utama adalah ASI —Air Susu Ibu— yang tidak dapat digantikan oleh apapun.

Namun, tidak sedikit juga para orang tua mengalami kesulitan dalam memenuhi hak bayi tersebut. Sehingga terpaksa mengalihkan kebutuhan bayi akan ASI kepada sufor —Susu Formula— sebagai jalan alternatif pemenuhan nutrisi si bayi.

Sebagaimana kita ketahui, semahal atau selengkap apapun kandungan sufor —Susu Formula— tidak akan dapat menyamai kandungan ASI.

ASI ialah merupakan zat hidup dari Ibu itu sendiri yang ditransfer kepada sang anak. Mengandung nutrisi lengkap seperti; Lemak, protein, karbohidrat, vitamin, zat antibodi, enzim dan mineral.

Oleh sebab itu, para ahli sangat menyarankan para orang tua —khususnya ibu— untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama di kehidupan sang bayi. Sebab sistem pencernaan bayi hanya mampu menyerap seluruh nutrisi dari ASI tersebut secara maksimal. Jadi jangan diberi makanan selain ASI dulu ya.



Adapun fakta mengenai ASI selengkapnya sudah dirangkum di sini: 16 Fakta Mengagumkan Tentang ASI Yang Harus Anda Ketahui

B. Perubahan dan Perbedaan ASI Seiring Waktu

Perlu kita ketahui, setiap Ibu memiliki kandungan ASI yang berbeda-beda. Bahkan ASI seorang Ibu pun tidak sama kandungannya antara pagi dan sore hari.

Hal itu juga didasari apa yang ibu konsumsi setiap harinya, yang menjadikan nutrisi pada ASI setiap Ibu tidak pernah bisa sama. Dan kabar baiknya, setiap bayi juga memiliki kebutuhan ASI yang berbeda. Jadi semuanya sudah Tuhan rancang dengan sedemikian rupa.

Nah, berikut perbedaan dan perubahan ASI yang akan terjadi seiring waktu;
  1. ASI Kolostrum. ASI ini sangat baik, sebab akan menjadi antibodi si bayi. Kolostrum akan keluar sangat sedikit pasca bersalin. Namun, itu sudah cukup dengan lambung bayi yang hanya sebesar kelereng. ASI kolostrum ini sendiri akan diproduksi oleh kelenjar susu pada saat 12 minggu sebelum bayi lahir.
  2. ASI Transisi. Volume ASI ini pun mulai banyak, sebab lambung bayi juga mulai berkembang dan si bayi akan lebih sering menyusu. Bunda tidak perlu takut kalau ASI tidak cukup. Ingat, ASI itu sudah diatur Tuhan takarannya sesuai kebutuhan bayi. Amazing bukan? Jadi jangan buru-buru untuk mendampingi ASI dengan Sufor, karena takut bayi tidak kenyang, ya Bun.
  3. ASI Matur. ASI ini akan terbagi dua; foremilk dan hindmilk. Yaitu pada saat bayi menyusu pada menit pertama, yang keluar adalah ASI foremilk, yang akan terlihat encer dan berwarna putih terang. Foremilk sendiri bermanfaat untuk nutrisi otak si bayi. Lalu menit berikutnya ASI berubah menjadi hindmilk, yang lebih kental dan berwarna keruh. Kandungan ASI hindmilk ini adalah lemak yang merupakan faktor kenaikan berat badan si bayi.
Nah, bagaimana kita bisa tahu si bayi mendapatkan foremilk atau hindmilk?
Pertama; lihat pada pup/ BAB bayi, jika berwarna hijau. Maka si bayi lebih banyak mendapatkan foremilk.
Kedua; Jika berwarna kuning keemasan, artinya bayi menyerap foremilk dan hindmilk seimbang.

Lantas, bunda jangan cemas apakah si bayi dapat foremilk atau hindmilk. Semuanya sudah Tuhan yang atur. Hanya saja Bunda perlu ikhtiar maksimal saat proses menyusui si kecil, pastikan waktunya cukup lama pada satu payudara saja selama 15-20 menit.

Masya Allah ya, sungguh besar Kuasa Tuhan telah merancang dan mempersiapkan kebutuhan seorang hamba-Nya yang lemah dengan begitu sempurna.

Nah, bagi para Bunda-Bunda yang telah Tuhan anugrahkan kelebihan —ASInya lancar— jangan pernah mau ditukar dengan sufor ya. Namun, jika memang karena kondisi udzur —benar-benar tidak keluar ASInya— maka jangan bersedih, dan jangan putus asa untuk terus berusaha agar ASI tetap didapatkan oleh bayi, sebab itu adalah hak anak.

C. Memasuki Fase MPASI

Pada umumnya bayi akan memasuki fase MPASI saat usia 6 bulan ke atas. Sebab rata-rata pada usia tersebut sistem pencernaan bayi sudah siap menerima makanan berat atau padat. Dan kebutuhan gizi bayi semakin meningkat.

Selain itu pada usia 6 bulan nutrisi yang terdapat pada ASI sudah tidak mencukupi kebutuhan bayi lagi. Sehingga bayi perlu mendapatkan asupan nutrisi dari makanan pendamping.

Namun tidak menutup kemungkinan anak sudah mendapatkan MPASI dini, yaitu pada rentang usia 4 bulan ke atas. Biasanya hal itu ditandai;
  1. Bila berat badan bayi tidak naik sesuai target.
  2. BB bayi stagnan dari bulan sebelumnya
Lalu perhatikanlah tanda kesiapan anak untuk memulai MPASI jika;
  • Bayi menunjukkan ketertarikan pada makanan orang dewasa
  • Kepala tegak dan stabil saat didudukkan
  • Refleks membuka mulut jika disuapi
Jika beberapa point di atas sudah terlihat. Segeralah konsul ke dokter atau bidan untuk memulai MPASI si kecil.

D. Mengelola MPASI Dengan Tepat

Para Bunda tentu merasa deg-degan, donk, saat memulai MPASI pada si buah hati? Bingung untuk menentukan menu pertama apa yang tepat untuk si kecil?

Wajar, ya. Namanya juga baru menjabat sebagi Ibu baru, pasti perlu adaptasi.

Sebagai orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi si kecil, kan? Untuk itu fase MPASI ini sangat krusial sekali jika para Bunda tidak mempersiapkannya dengan baik. Jangan sampai masa tumbuh kembang anak tidak optimal hanya gara-gara Bunda tidak ingin belajar dan melewatkan fase ini begitu saja.

Yuk, simak apa saja yang perlu kita perhatikan dalam fase MPASI menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia);
  • Diberikan pada waktu yang tepat. Yaitu pada pemaparan di atas ketika sudah memiliki ciri-ciri tersebut.
  • Perhatikan kebersihan dalam pengelolaan bahan makanan. Makanan yang terkontaminasi dengan bakteri akan menyebabkan anak diare.
  • Harus Adekuat. Mengandung gizi lengkap dan seimbang. Seperti; gizi makro terdiri dari: karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan gizi mikro terdiri dari: zat besi, vitamin A, seng, dll.
  • Adanya bonding antara Ibu dan anak saat sesi makan berlangsung.
Dari pemaparan di atas sangat penting dalam menjaga kebutuhan asupan gizi dan nutrisi anak pada 1000 Pertama Kehidupannya agar perkembangan otak si kecil dapat berkembang optimal dan tumbuh maksimal.

Lalu, bagaimana mengolah semua bahan tersebut?

Sebagaimana ketentuan MPASI di atas, sudah sangat jelas bahwa menu yang perlu kita siapkan adalah menu lengkap. Sebab jika Bunda hanya memberi menu tunggal, kebutuhan gizi dan nutrisi anak tidak akan terpenuhi per harinya.

Nah, untuk itu dalam satu menu Bunda harus memasukkan, karbohidrat ( bisa berupa nasi, kentang. jagung, umbi-umbian), lalu protein (telur, ayam, daging, hati ayam), berikutnya lemak (mentega, minyak, dsb). Tetapi untuk pemberian sayur dan buah jumlahnya sangat sedikit, hanya tahap pengenalan rasa saja. Sebab jika bayi kebanyakan serat ia akan cepat kenyang, artinya makannya sedikit. Dan juga dapat membuat bayi sembelit.

Cukup sekian dulu ya, sharing kali ini. Semoga bermanfaat bagi para calon orangtua dan bagi yang akan memasuki fase ini. Semoga Allah mudahkan segala urusannya.

Dan untuk ilmu-ilmu selanjutnya, Ayah Bunda bisa kunjungi ibupedia.com yang akan mengupas segala pernak-pernik kehidupan rumah tangga, anak, balita dan lain sebagainya. Kalian bisa belajar lebih banyak lagi di sana.

Intinya jangan pernah malas untuk belajar dan upgrade ilmu serta galilah sedalam-dalamnya potensi diri kita.

Next akan ada pengalaman saya dalam fase ini bersama baby Z. Tunggu ya... See U.


Banda Aceh, 11 Juli 2021

0 Response to "DUA KEBUTUAN BAYI YANG TIDAK BOLEH DITINGGALKAN. PENTING BAGI 1000 HARI KEHIDUPANNYA "

Post a Comment

silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel