INILAH BEBERAPA FAKTA SETELAH MEMILIKI ANAK. AYAH BUNDA WAJIB TAHU!
Setiap pasangan halal tentu mendambakan hadirnya seorang anak. Malaikat kecil yang nantinya akan mewarnai rumah tangga pasutri (pasangan suami istri) menjadi lebih semarak.
Namun, tak jarang ekspektasi kebahagian berbanding terbalik di lapangan saat anak tersebut telah hadir di tengah-tengah mereka.
Nyatanya, bukankah banyak kasus seorang ibu menyiksa/ membunuh anaknya sendiri? Seorang ayah melakukan KDRT pada anggota keluarganya? Anak yang dieksploitasi?
Untuk itu memiliki anak tak hanya sekedar keinginan naluri saja, atau ketakutan akan cibiran mandul oleh lingkungan, atau kebobolan tanpa perencanaan/ persiapan yang matang.
Banda Aceh, 8 Juli 2021
Namun, tak jarang ekspektasi kebahagian berbanding terbalik di lapangan saat anak tersebut telah hadir di tengah-tengah mereka.
Nyatanya, bukankah banyak kasus seorang ibu menyiksa/ membunuh anaknya sendiri? Seorang ayah melakukan KDRT pada anggota keluarganya? Anak yang dieksploitasi?
Untuk itu memiliki anak tak hanya sekedar keinginan naluri saja, atau ketakutan akan cibiran mandul oleh lingkungan, atau kebobolan tanpa perencanaan/ persiapan yang matang.
Nah, oleh sebab itu, jauh lebih penting persiapkan diri dengan beberapa hal berikut:
Ilmu merupakan bekal paling utama dalam kehidupan. Dengan adanya ilmu kita dapat mengatasi dinamika kehidupan. Bahkan semua aspek kehidupan bersinggungan dengan ilmu.
Nah, apalagi jika sudah dikaruniai anak. Ilmu yang dibutuhkan juga pasti lebih banyak. Mulai dari anak itu lahir hingga tumbuh dewasa, semua memerlukan ilmu.
Lantas di mana mencari ilmu tersebut?Salah satu cara termudah memperoleh ilmu ialah dunia sosmed dan perbanyaklah membaca artikel. Kalian bisa kunjungi 'ibupedia'. Semua pembahasannya lengkap dengan penjelasan yang ringan serta mudah dimengerti. Atau ketika calon bunda periksa kandungan ke bidan, nanti akan diberi buku ‘pink’ —KIA— buku Kesehatan Ibu dan Anak. Buku tersebut sudah sangat lengkap sekali.
Percayalah, ibarat berperang tanpa senjata, pasti babak belur. Begitu pula mengurus anak. Tanpa ilmu akan sengsara.
Jadi, meskipun masih single, tidak masalah jika ingin belajar tentang parenting, perawatan bayi dan sebagainya. Justru itu membuat calon Ayah Bunda lebih matang untuk menghadapi situasi kedepannya.
Ibarat tanaman yang baru bertunas, ia perlu perawatan dan media baru untuk tumbuh. Pun dengan anak —tunas manusia baru— yang hadir kedunia tanpa membawa apa-apa. Maka sudah selayaknya orang tua memberikan segala kebutuhannya.
Kita tahu, semua kebutuhan pasti memerlukan biaya. Termasuk datangnya anggota baru, artinya bertambah pula biaya pengeluaran. Meski setiap anak adam yang terlahir telah Allah jamin rezekinya, bukan berarti rezeki itu datang seketika.
Maka, salah satu ikhtiar untuk meringankan pengeluaran calon orang tua baru, sebaiknya cicillah —bukan kredit, ya— tetapi beli sedikit demi sedikit keperluan yang sangat dibutuhkan bayi, atau bisa juga memakai pakain lungsuran dari keponakan atau saudara-saudara yang lain. Jika memang ada.
Oleh karena itu, persiapan materi sangat penting sekali. Terlebih lagi untuk biaya persalinan.
Semoga para keluarga di luar sana diberi kelancaran rezeki, ya.
Beralihnya kehidupan —menjadi istri, lalu berganti peran menjadi Ibu— secara bersamaan dalam satu waktu, bukanlah hal gampang. Masa transisi ini perlu mental yang tangguh untuk tetap waras menjaga kestabilan suasana rumah dan hati agar tercipta keluarga harmonis sepanjang masa.
Dalam hal ini, kesehatan mental sangat dibutuhkan terutama pada ibu baru. Fase transisi yang dialami tentu akan memicu mudahnya suasana hati berubah-ubah.
Mengapa demikian? Sebab pasca persalinan, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu baru akan menurun drastis. Penurunan hormon inilah yang memicu terjadinya perubahan suasana hati dan kondisi emosional yang tidak stabil.
Oleh sebab itu, perlunya mempersiapkan mental, baik istri maupun suami agar terjaganya suasana rumah tetap hangat dan harmonis ketika sang bayi hadir. Sebab, kehadiran orang baru tentu akan memberikan perubahan baru pula.
Makhluk ter-gemas dan ter-lucu di muka bumi itu bernama bayi. Iya, manusia bersih nan suci tanpa dosa yang Allah titipkan pada setiap pasangan halal merupakan anugrah dan hadiah terindah.
Pun kehadirannya ke dunia serta-merta memberikan warna. Lantas, apa saja warna yang ia suguhkan pada kita? Yuk simak!
Tentu saja meraih, sebab tangisannya terkadang menggelegar hingga satu kampung terdengar, hehe. Namun, gelak tawanya juga begitu lemak dan nyaring di telinga.
Meski badan terasa capek dengan bertambahnya rutinitas baru. Hal itu dapat teralihkan dan terlepaskan dengan adanya tingkah lucu dan senyumannya yang sungguh menggoda hati. Bikin hati para ibu meleleh. Betul nggak??
Saat usianya masih hitungan hari, pasti belum bisa diajak main, dong. Tetapi seiring berjalannya waktu, ia akan menjelma menjadi teman pelepas kepenatan. Apalagi ketika dia sudah mengerti bermain petak-umpet, sekitar 7-8 bulan. Si bayi sudah mengerti mencari ibunya jika ia merasa kehilangan. Lucu bukan?
Meskipun terkadang si kecil dapat memicu emosi sang ibu. Namun, tingkah gemasnya mampu melunturkan segala beban yang ada. Yup! Beginilah tingkah lucu bayi yang membuat hati siapa pun meleh,
Sudah pasti hoax ya, kalau ada ibu yang bilang bayinya itu tidak pernah merepotkan atau selalu anteng. Tidak salah kalau anak tidak bisa diajak berkompromi dengan kondisi ibu. Karena memang ia belum mengerti bahkan dirinya sendiri pun tidak mampu ia kontrol.
- Persiapan Ilmu
Ilmu merupakan bekal paling utama dalam kehidupan. Dengan adanya ilmu kita dapat mengatasi dinamika kehidupan. Bahkan semua aspek kehidupan bersinggungan dengan ilmu. Nah, apalagi jika sudah dikaruniai anak. Ilmu yang dibutuhkan juga pasti lebih banyak. Mulai dari anak itu lahir hingga tumbuh dewasa, semua memerlukan ilmu.
Lantas di mana mencari ilmu tersebut?Salah satu cara termudah memperoleh ilmu ialah dunia sosmed dan perbanyaklah membaca artikel. Kalian bisa kunjungi 'ibupedia'. Semua pembahasannya lengkap dengan penjelasan yang ringan serta mudah dimengerti. Atau ketika calon bunda periksa kandungan ke bidan, nanti akan diberi buku ‘pink’ —KIA— buku Kesehatan Ibu dan Anak. Buku tersebut sudah sangat lengkap sekali.
Percayalah, ibarat berperang tanpa senjata, pasti babak belur. Begitu pula mengurus anak. Tanpa ilmu akan sengsara.
Jadi, meskipun masih single, tidak masalah jika ingin belajar tentang parenting, perawatan bayi dan sebagainya. Justru itu membuat calon Ayah Bunda lebih matang untuk menghadapi situasi kedepannya.
- Persiapan Materi
Ibarat tanaman yang baru bertunas, ia perlu perawatan dan media baru untuk tumbuh. Pun dengan anak —tunas manusia baru— yang hadir kedunia tanpa membawa apa-apa. Maka sudah selayaknya orang tua memberikan segala kebutuhannya. Kita tahu, semua kebutuhan pasti memerlukan biaya. Termasuk datangnya anggota baru, artinya bertambah pula biaya pengeluaran. Meski setiap anak adam yang terlahir telah Allah jamin rezekinya, bukan berarti rezeki itu datang seketika.
Maka, salah satu ikhtiar untuk meringankan pengeluaran calon orang tua baru, sebaiknya cicillah —bukan kredit, ya— tetapi beli sedikit demi sedikit keperluan yang sangat dibutuhkan bayi, atau bisa juga memakai pakain lungsuran dari keponakan atau saudara-saudara yang lain. Jika memang ada.
Oleh karena itu, persiapan materi sangat penting sekali. Terlebih lagi untuk biaya persalinan.
Semoga para keluarga di luar sana diberi kelancaran rezeki, ya.
- Persiapan Mental
Beralihnya kehidupan —menjadi istri, lalu berganti peran menjadi Ibu— secara bersamaan dalam satu waktu, bukanlah hal gampang. Masa transisi ini perlu mental yang tangguh untuk tetap waras menjaga kestabilan suasana rumah dan hati agar tercipta keluarga harmonis sepanjang masa. - Persiapan Mental
Dalam hal ini, kesehatan mental sangat dibutuhkan terutama pada ibu baru. Fase transisi yang dialami tentu akan memicu mudahnya suasana hati berubah-ubah.
Mengapa demikian? Sebab pasca persalinan, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu baru akan menurun drastis. Penurunan hormon inilah yang memicu terjadinya perubahan suasana hati dan kondisi emosional yang tidak stabil.
Oleh sebab itu, perlunya mempersiapkan mental, baik istri maupun suami agar terjaganya suasana rumah tetap hangat dan harmonis ketika sang bayi hadir. Sebab, kehadiran orang baru tentu akan memberikan perubahan baru pula.
Moment Kebahagian Saat Hadirnya Si Kecil
Siapa sih, yang tidak bahagia dengan kehadiran malaikat kecil di kehidupan kita?Makhluk ter-gemas dan ter-lucu di muka bumi itu bernama bayi. Iya, manusia bersih nan suci tanpa dosa yang Allah titipkan pada setiap pasangan halal merupakan anugrah dan hadiah terindah.
Pun kehadirannya ke dunia serta-merta memberikan warna. Lantas, apa saja warna yang ia suguhkan pada kita? Yuk simak!
- Suasana Rumah Lebih Meriah
Tentu saja meraih, sebab tangisannya terkadang menggelegar hingga satu kampung terdengar, hehe. Namun, gelak tawanya juga begitu lemak dan nyaring di telinga.- Senyummu Mengalihkan Dunia
Meski badan terasa capek dengan bertambahnya rutinitas baru. Hal itu dapat teralihkan dan terlepaskan dengan adanya tingkah lucu dan senyumannya yang sungguh menggoda hati. Bikin hati para ibu meleleh. Betul nggak?? - Ada Teman Bermain
Saat usianya masih hitungan hari, pasti belum bisa diajak main, dong. Tetapi seiring berjalannya waktu, ia akan menjelma menjadi teman pelepas kepenatan. Apalagi ketika dia sudah mengerti bermain petak-umpet, sekitar 7-8 bulan. Si bayi sudah mengerti mencari ibunya jika ia merasa kehilangan. Lucu bukan? - Menjadi Penghibur.
Meskipun terkadang si kecil dapat memicu emosi sang ibu. Namun, tingkah gemasnya mampu melunturkan segala beban yang ada. Yup! Beginilah tingkah lucu bayi yang membuat hati siapa pun meleh, Bloopers Seorang Ibu Dibalik Lucunya Si Bayi
Sudah pasti hoax ya, kalau ada ibu yang bilang bayinya itu tidak pernah merepotkan atau selalu anteng. Tidak salah kalau anak tidak bisa diajak berkompromi dengan kondisi ibu. Karena memang ia belum mengerti bahkan dirinya sendiri pun tidak mampu ia kontrol.
Tidak jarang ke-hectic-an seorang ibu berakhir pada letupan emosi negatif, yang terkadang anak dan suami menjadi pelampiasan perasaan hati tadi. Namun, hal itu juga tidak dibenarkan. Oleh karena itu, perlunya persiapan mental yang benar-benar matang. Sebab merawat 'manusia baru' itu tidaklah semudah yang kita bayangkan.
Nah, berikut ini adalah fakta dibalik kebahagian yang tidak trelihat;
- Kehilangan Me-time
- Sibuk mengurus keperluan bayi, sehingga kebutuhan suami juga ikut terbengkalai.
- Tidak sempat merawat diri, bahkan lupa untuk itu. Ketika bayi tidur, yang diingat hanya ingin menyelesaikan pekerjaan yang tertunda, agar sisa waktu dapat digunakan untuk rebahan.
- Terkadang bingun dengan tangisan bayi yang susah untuk ditenangkan.
- Kehilangan jam tidur.
- Jenuh dengan rutinitas domestik.
Mungkin beberapa kejadian di atas juga dialami oleh beberapa ibu lain. Tidak mengapa, hal itu wajar dan manusiawi. Jangan malu untuk bercerita atau mengungkapkannya kepada teman atau suami, bisa jadi dengan cara begitu kepenatan yang kita alami dapat menguap dan berkurang.
Atau mungkin saja, ketika sharing ke-hectic-an kita kepada teman dalam memebersamai anak. Ada secercah solusi untuk kita dari mereka yang sudah terlebih dahulu melewati masa-masa tersebut. Mungin juga, hadirnya cerita kita di telinga teman, bisa menguatkan dan menyadarkannya bahwa ia tidak sendiri menghadapi keruwetan pola asuh pada si kecil.
Akhir kata, semoga para ibu di dunia ini diberi kekuatan hati, tubuh, bahu, kaki dan tangannya untuk terus merawat tunas manusia baru hingga ia tumbuh rindang dan kokoh.
Usia 7 bulan |
0 Response to "INILAH BEBERAPA FAKTA SETELAH MEMILIKI ANAK. AYAH BUNDA WAJIB TAHU!"
Post a Comment
silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys