CARI ISTRI KEDUA UNTUK SUAMI, DEMI BUAH HATI
Kita semua ini hanya sedang mengantri. Menunggu giliran dan kejutan. Jadi, persiapkanlah apa yang perlu dibenahi. Jika waktunya tiba, maka semuanya akan terasa indah.
Janganlah seperti membeli tiket. Ketika berada di antrian terdepan, kita tidak mempersiapkan uang. Dan apabila telah tiba di depan, kita pun sibuk dengan diri sendiri dan akhirnya justru berakhir kecewa. Lalu mengulang kembali ke barisan antrian belakang dengan persiapan baru. Jadi, kebayangkan berapa lama lagi kita harus menunggu?? Sama halnya dengan persiapan yang lain.
Perkara hati memang tidak bisa diukur, apalagi ditebak. Termasuk jalan pikiran seseorang; Singkat cerita, teman saya tiba-tiba melanjutkan pembicaraan yang diluar dugaan saya. Ia yang belum juga dikaruniai buah hati setelah setahun lebih menikah, lantas ingin mencarikan istri ke dua bagi suaminya. MasyaAllah...! Diluar jangkauan logika saya, ada wanita yang siap tersakiti demi kebahagian suaminya.
Mungkin jika saya berada di posisi itu akan mengambil opsi lain; adopsi anak, misalnya. Dan mungkin banyak wanita lain akan memilih opsi lain selain harus dimadu. Namun ia berbeda. Atau pilihlah jalur kesabaran, ikhtiar, dan doa. Saya rasa itu lebih baik.
Saya teringat pada kisah dari keluarga Nabi Ibrahim a.s; Syayyida Siti Sarah belum dikaruniai anak saat bersama Nabi Ibrahim a.s, lalu beliau mencarikan istri ke-2 untuk Ibrahim a.s, yaitu Syayyida Siti Hajar.
Lantas apa yg terjadi?
Kecemburuan.
Syayyida Siti Sarah justru cemburu dengan Syayyida Siti Hajar, sebab Allah menitipkan buah hati terlebih dahulu kepada madunya. Yang justru menambah kesedihan hatinya.
Dan pada akhirnya... ketika giliran Syayyida Siti Sarah telah tiba, Allah juga memberinya buah hati. Sebagaimana tercatat dalam QS, Huud ayat; (71) Dan istrinya berdiri lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya kabar gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan setelah Ishaq (akan lahir) Ya'qub. (72) Dia (istrinya) berkata, "Sungguh ajaib, mungkinkah aku akan melahirkan anak padahal aku sudah tua, dan suamiku ini sudah sangat tua? Ini benar-benar sesuatu yang ajaib."
Lihatlah. Hanya perlu bersabar dan menunggu saja. Meski terasa lama, tetapi Allah pasti akan mengabulkan apa yang kita pinta.
Sebagaimana firman Allah, QS. Ibrahim; 39. “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail dan Ishaq. Sungguh, Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa.”
Sesungguhnya, diberi buah hati, pasangan, harta, dan sebagainya, cepat atau lambat, bukanlah suatu takaran pencapaian keberhasilan dalam hidup. Bukan pula Allah pilih kasih.
Mungkin, yang lama hanya sedang berada pada barisan antrian paling belakang. Sedangkan yang cepat diberi, telah berada di depan. Ini hanya masalah waktu, yang semuanya mutlak ketentuan-Nya. Kita hanya menjalankannya saja.
Bahkan Allah tak peduli dengan cara seperti apa yang kita ambil dikehidupan ini, selama proses mengantri/ menunggu karunia-Nya; jodoh, anak, harta, dsb.
Contoh; saat kamu mengantri di barisan jodoh (pasangan). Mau dengan cara pacaran, Allah persilahkan. Mau memilih pasangan, dengan atau tanpa ta'aruf dan Istikhoroh, silahkan. Mau cepat banyak harta dengan korupsi, ilmu hitam (ngepet), penipuan, dan mencuri. Allah biarkan.
Tetapi, ingatlah. Hidup kita bukan untuk hari ini saja. Perjalanan kita bukan hanya sekedar di dunia saja.
Ada hari esok, masa depan akhirat yang kelak akan kita pertanggung jawabkan.
Allah berfirman Qs. Al-Infithar;
18. Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari Pembalasan itu?
19. (Yaitu) pada hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah.
Langkat, 21 Juli 2020
0 Response to "CARI ISTRI KEDUA UNTUK SUAMI, DEMI BUAH HATI"
Post a Comment
silahkan memberikan masukan dan tanggapan yang sopan ya guys